Bisnis.com, JAKARTA — Kekayaan bersih mantan sekaligus calon Presiden AS Donald Trump turun lebih dari US$400 juta pada Selasa (21/5/2024), menyusul penurunan saham perusahaan medianya, Trump Media and Technology Group.
Penurunan sahamnya terjadi setelah menanggung kerugian jutaan dolar selama kuartal pertama.
Melansir Forbes, perkiraan kekayaan bersih Trump turun US$454 juta atau sekitar Rp7,2 triliun, menjadi US$7 miliar. Angka ini turun sebesar 6% dan menjadi penurunan kekayaan yang signifikan dari kekayaannya sebesar US$8,2 miliar, yang dia peroleh secara singkat kurang dari dua pekan lalu.
Berdasarkan laporan keuangan Trump Media tercatat kerugian bersih sebesar US$327,6 juta dalam tiga bulan pertama tahun ini, dengan US$311 juta di antaranya berasal dari perjanjian untuk membayar kembali pinjaman.
Trump Media membukukan kerugian operasional pada kuartal pertama sebesar US$12,1 juta, sekitar setengahnya merupakan pembayaran merger perusahaan dengan Digital World Acquisition Corp. awal tahun ini.
Saham Trump Media turun lebih dari 8% pada Selasa setelah laporan pendapatan diterbitkan Senin malam, ditutup pada US$44,19 per saham dan berkontribusi terhadap penurunan lebih dari 18% yang dialami selama lima hari perdagangan terakhir.
Baca Juga
Di sisi lain, Trump Media juga mencatatkan penurunan pendapatan ke US$770.500 pada kuartal pertama 2024. Jumlah itu turun dibandingkan dengan pendapatan sebesar US$1,1 juta yang diperolehnya pada kuartal yang sama tahun lalu.
Namun, meskipun mencatat penurunan saham dan kerugian, perusahaan itu masih memiliki banyak uang tunai. Dilaporkan, perusahaan memiliki US$233 juta dalam bentuk tunai dan setara kas pada Maret.
Trump Media, perusahaan induk dari jaringan media sosial Trump, Truth Social, telah berfluktuasi secara signifikan sejak mergernya dengan DWAC, yang mendorong kekayaan bersih Trump melonjak dalam sebulan terakhir.
Sahamnya diperdagangkan pada US$22,84 pada pertengahan April dan melonjak menjadi US$54,39 pada awal bulan ini, yang meningkatkan kekayaan bersih Trump menjadi US$8,2 miliar, dan masih menjadi presiden terkaya sepanjang sejarah.
Meskipun debut publik perusahaan tersebut memberi Trump rejeki nomplok bernilai miliaran dolar, mantan presiden tersebut, yang menghadapi tuntutan hukum dan tuntutan perdata senilai ratusan juta dolar, sehingga tidak akan bisa menjual sahamnya selama sekitar empat bulan lagi karena periode lockdown.