Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sosok Miliarder di Balik Temu, Aplikasi E-Commerce yang Disebut Saingan UMKM

Sosok miliarder di balik e-commerce Temu yang bikin pemerintah was-was
Colin Huang pendiri TEMU/bloomberg
Colin Huang pendiri TEMU/bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah kembali dibuat geger oleh satu aplikasi jual beli asal China, Temu, yang dituding bisa lebih berbahaya daripada TikTok Shop untuk pengusaha UMKM.

Menurut laporan Bisnis, Asisten Deputi Koperasi dan UMKM Kemenko Perekonomian, Herfan Brilianto Mursabdo sebelumnya menyampaikan bahwa negara perlu mengantisipasi kehadiran Temu di Indonesia, lantaran platform ini sudah beroperasi di sejumlah negara.

Kekhawatiran serupa sebelumnya pernah terjadi saat kemunculan TikTok Shop, hingga Pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.31/2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.

Dengan terbitnya regulasi itu, pemerintah mengharuskan TikTok untuk memisahkan antara media sosial dan e-commerce.

Aplikasi Temu ini menimbulkan kekhawatiran karena bisa menghubungkan langsung antara pabrikan dengan konsumen dengan harga barang yang jauh lebih murah. 

Historia dan Pendiri Temu

Melansir Observer, berdasarkan data Sensor Tower, Temu diluncurkan di AS pada September 2022 dan dengan cepat menarik 50 juta pengguna bulanan pada Januari tahun ini.

Kini, toko ini menguasai sekitar 17 persen pangsa pasar toko diskon di AS, bersaing dengan pengecer tradisional seperti Dollar Tree dan Five Below, serta Amazon. 

Temu adalah cabang luar negeri dari Pinduoduo (PDD), raksasa e-commerce asal China yang terdaftar di Nasdaq dengan lebih dari 750 juta pengguna bulanan. 

PDD memiliki kapitalisasi pasar sekitar US$174,6 miliar, menjadikannya perusahaan terbesar kedelapan di China dan pengecer online terbesar kedua setelah ALIBABA (BABA).

Orang di balik kesuksesan Pinduoduo adalah Colin Huang, yang mendirikan perusahaan tersebut pada 2015 dan menjabat sebagai CEO hingga Juli 2020 dan ketua dewan direksi hingga Maret 2021. 

Huang lahir dari pekerja pabrik di Hangzhou, sebuah kota di China Timur. Dia kuliah di Universitas Zhejiang, sebuah sekolah terkemuka di China, dan memperoleh gelar master di bidang ilmu komputer dari Universitas Wisconsin pada 2004. Pada tahun yang sama, dia dipekerjakan oleh Google sebagai seorang insinyur.

Pada 2006, Huang kembali ke China untuk bergabung dengan unit Google di China yang dipimpin oleh Kai-fu Lee. Huang kemudian mengundurkan diri tak lama setelah itu dan mendirikan situs e-commerce bernama Oku, yang dia jual seharga US$2,2 juta pada 2010. 

Pinduoduo adalah startup keempat Huang dan yang paling sukses hingga saat ini. Dalam beberapa tahun, dia diakui sebagai salah satu wirausahawan terkaya di China

Pada 2021, Forbes bahkan menempatkannya di peringkat ke-6 dalam “Daftar Orang Terkaya di China Daratan,” dengan kekayaan bersih sekitar US$30 miliar. 

Ketika dia mengundurkan diri dari PDD pada 2021, Huang menjelaskan bahwa dia keluar untuk mengejar “peluang baru dalam jangka panjang.”

Huang menggandeng dua pendiri lainya di PDD. Salah satunya Lei Chen, yang tiga tahun lebih muda dari Huang dan saat ini menjabat sebagai ketua dan co-CEO PDD. 

Chen sebelumnya adalah chief technology officer di Xinyoudi Studio, sebuah perusahaan game online yang juga didirikan oleh Huang pada 2011. 

Chen menempuh pendidikan tinggi di Tsinghua University yang bergengsi di China dan menerima gelar Ph.D di bidang ilmu komputer dari Universitas Wisconsin, tempat dia kemungkinan bertemu dengan Huang.

Pendiri ketiga PDD dan co-CEO saat ini adalah Jiazhen Zhao. Dia sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden senior perusahaan tersebut dari 2018 hingga 2023, memimpin bisnis bahan makanan dan pertanian di situs perbelanjaan tersebut. 

Zhao meraih gelar pendidikan tingginya di bidang manajemen e-commerce dari South China University of Technology.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper