Bisnis.com, JAKARTA - Baso A Fung semakin tenar belakangan ini, terutama karena kehadirannya yang disambut baik di Pekan Raya Jakarta 2024. Meskipun harganya yang premium, antrean bakso ini tetap mengular.
Di tengah berbagai pilihan makanan dengan promo khusus di Pekan Raya Jakarta atau Jakarta Fair, Baso A Fung yang dijual dengan harga di atas Rp60.000 tetap ramai pembeli. Antreannya tetap mengular meskipun hari sedang hujan.
Meskipun namanya mengandung unsur Tionghoa, namun bakso ini dijamin kehalalannya. Baso A Fung sendiri sempat ramai karena harus menghancurkan puluhan alat makan lantaran ada pelanggan yang makan makanan mengandung babi di salah satu outletnya di Bali.
Selain itu, merek bakso ini adalah murni milik warga asli Indonesia. Dia adalah Arif Sunggono.
Mengutip media sosial Baso A Fung, warung bakso premium ini sudah melalui perjalanan yang panjang. Arif Sunggono mendirikan merek bakso ini sejak 1982. Artinya, tahun ini Baso A Fung sudah berdiri selama hampir 42 tahun.
Arif merupakan pria kelahiran Pontianak, 24 Februari 1959, dia memulai Baso A Fung dengan berkeliling menggunakan gerobak.
Baca Juga
Bakso ini awalnya dijual di pinggiran jalan Pangeran Jayakarta sebelum kemudian pada 2006 Baso A Fung mulai dibuka menetap di ruko yang dibeli Arif di Pangeran Jayakarta untuk mengembangkan usahanya.
Salah satu yang menjadi ciri khas Baso A Fung sejak dulu adalah bakso gepengnya, dan baksonya yang dibuat dari daging sapi asli, minyak bawang putih, serta kuah kaldu yang bening namun tetap gurih.
Hal lain yang membedakan Baso A Fung dengan bakso lainnya adalah penggunaan jeruk limau kasturi untuk memberikan rasa asam alih-alih menggunakan cuka.
Meskipun harganya premium, Baso A Fung tetap memiliki penggemarnya sendiri, lantaran memiliki banyak pilihan seperti disajikan dengan kuah bening dan menu lain, seperti tahu, kwetiaw, dan minyak bawang putih yang jadi andalannya.
Seiring perkembangannya, Baso A Fung juga menyajikan menu lain selain bakso gepeng, mulai dari bakso urat jamur hingga tahu bakso.
Menjadi pionir bakso gepeng, Baso A Fung kemudian mulai pindah ke toko dan kini memiliki banyak cabang, hingga mencapai 87 outlet di berbagai pusat keramaian, dari mal, rest area, bandara, dan lainnya.
Sebagai restoran bakso yang telah populer, Baso A Fung juga telah memiliki sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) di semua outletnya.