Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis makanan cepat saji milik Taipan Filipina, Jolibee, tengah membangun rencana besar untuk melakukan ekspansi di segmen terbarunya, bisnis kopi, untuk melawan jaringan kopi Starbucks.
Dilansir Forbes, setelah Jolibee, restoran cepat sajinya melampaui kesuksesan KFC dan Mc. Donalds di kampung halamannya Filipina, kini langkah selanjutnya adalah mengalahkan pertumbuhan Starbucks yang sudah pynta 39.000 gerai di seluruh dunia.
Rencana tersebut berkaca pada pertumbuhan pendapatan gabungan dari rantai kopi di seluruh dunia yang naik 9% menjadi US$630 miliar pada 2023 dari tahun sebelumnya, dan kemungkinan akan mencapai US$800 miliar pada 2030, menurut Statista.
Sementara, bisnis makanan cepat saji secara global membukukan kenaikan 1,1% dalam total pendapatan menjadi US$978 miliar tahun lalu.
Pertumbuhan pasar yang begitu pesat dinilai sebagai peluang besar bagi miliarder di balik bisnis ini, Tony Tan Caktiong.
Melalui tangan kanannya, adiknya sendiri, Ernesto Tanmantiong, grup Jolibee telah melakukan berbagai akuisisi mulai dari pada 2012, dengan membeli 50% saham di SuperFoods Group asal Vietnam, operator jaringan kedai kopi Highlands, seharga US$25 juta.
Baca Juga
Pada 2019, perusahaan juga membeli jaringan kedai kopi California, Coffee Bean & Tea Leaf senilai US$350 juta, yang masih menjadi investasi terbesarnya hingga saat ini.
Terbaru, mereka mengakuisisi Compose Coffee dari Korea Selatan, yang akan semakin memberi grup tersebut keunggulan di kalangan anak muda, apalagi ada artis Kim Taehyung alias V dari boy band Korea Selatan BTS yang menjadi duta merek Compose.
Siapa Tony Tan Caktiong?
Tony Tan Caktiong adalah pendiri dan ketua Jollibee Foods, salah satu jaringan restoran Asia dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Lahir pada 5 Januari 1953 di Davao Del Sur, Tony Tan Caktiong berasal dari keluarga yang mengelola sebuah restoran di daratan China. Ayahnya membuka tempat makannya sendiri di Davao, tempat Tan Caktiong muda belajar bisnis.
Caktiong tumbuh besar dan sempat menempuh pendidikan sekolah menengah di Chiang Kai Shek College sebelum menyelesaikan gelarnya di bidang Teknik Kimia dari University of Santo Tomas.
Dari sana, dia memulai hidupnya sebagai pengusaha, mulai dengan membuka toko es krim kecil bernama Jollibee pada usia 22 tahun.
Menjadi pengusaha sukses, Caktiong perlahan menambah menunya sedikit demi sedikit, menawarkan burger, ayam, dan kentang goreng untuk memuaskan pelanggannya. Sampai pada titik dia membeli waralaba Magnolia Dairy Ice Cream untuk memperluas usahanya.
Tiga tahun setelah mendirikan jaringan toko es krimnya yang memiliki dua gerai, Tan Caktiong mendirikan Jollibee pada tahun 1978.
Semua itu kemudian menjadi fondasi bagi jaringan restoran cepat saji legendaris Jolibee yang begitu dikenal sekarang. Jollibee mengoperasikan restoran di Filipina dan luar negeri, dari Singapura hingga Inggris dan AS.
Jollibee menjual hidangan Filipina, China, Amerika, dan Eropa yang diadaptasi menjadi format cepat saji dan terjangkau.
Tidak lama setelah itu, dia juga mengakuisisi Greenwich Pizza Corp.untuk memperkuat portofolionya. Jollibee kemudian membeli semua saham Greenwich yang tersisa pada 2006.
Masih belum puas, Tan Caktiong terus bersikap agresif dengan mengakuisisi Chowking Oriental pada 2000 dan jaringan restoran sarapan khas China, Yonghe Dawang, pada 2004. Dia juga berinvestasi di Mang Inasal dan jaringan restoran minuman Taiwan Milksha. Kelompoknya bahkan memiliki perusahaan di balik Tim Ho Wan dan jaringan kedai kopi yang berbasis di Seattle, The Coffee Bean & Tea Leaf, serta anak perusahaan lokal dari jaringan gyudon Jepang, Yoshinoya.
Pada Juli 2024, Jollibee mengumumkan akuisisi senilai US$238 juta atas 70% saham di Compose Coffee, jaringan kafe Korea Selatan dengan hampir 2.500 toko.
Mengutip Forbes, kini kekayaan bersih pribadi Caktion sudah mencapai US$1,3 miliar atau setara dengan Rp20,4 triliun. Sementara, total kekayaan dia bersama keluarganya yang turut menjalankan grup Jolibee mencapai US$2,9 miliar atau sekitar Rp40,5 triliun.