Bisnis.com, SURABAYA — CEO Meta, induk perusahaan Facebook, Mark Zuckerberg, mengalami peningkatan kekayaan yang signifikan tahun ini, membawanya kembali ke posisi ketiga orang terkaya di dunia.
Menurut Bloomberg Billionaires Index, kekayaannya naik sebesar US$87,3 miliar sepanjang tahun ini, menjadikannya orang terkaya ketiga di dunia dengan kekayaan bersih sebesar US$215 miliar.
Hal ini menempatkannya di belakang Elon Musk dengan kekayaan US$362 miliar, dan Jeff Bezos US$240 miliar. Kenaikan kekayaan Zuckerberg tahun ini juga menjadi kedua terbesar setelah kenaikan Musk sebesar US$133 miliar.
Kekayaan bersih Zuckerberg saat ini melampaui kekayaan gabungan beberapa miliarder terkemuka, termasuk CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett, orang terkaya ke-9 yang memiliki kekayaan US$147,0 miliar, CEO Citadel LLC Ken Griffin sebagai orang terkaya ke-37 dengan nilai US$42,4 miliar, Peter Thiel di peringkat 141 dengan US$15,9 miliar, dan Mark Cuban seorang pemilik dan investor tim NBA, peringkat 365 dengan US$8,1 miliar.
Zuckerberg melampaui Buffett dalam hal kekayaan karena investor populer yang juga dikenal sebagai "Oracle of Omaha" itu telah menyumbangkan sebagian besar kekayaannya dan tetap berkomitmen pada kegiatan filantropi.
Meskipun demikian, kekayaan bersih Buffett telah tumbuh sebesar US$27,2 miliar pada sepanjang 2024, didorong oleh kenaikan harga saham Berkshire Hathaway.
Baca Juga
Griffin, Thiel, dan Cuban juga mengalami peningkatan kekayaan tahun ini, dengan keuntungan masing-masing sebesar US$5,9 miliar, US$6,7 miliar, dan US$1,2 miliar.
Zuckerberg memiliki hubungan dengan miliarder Peter Thiel melalui Meta Platforms, yang sebelumnya bernama Facebook, tempat Thiel menjadi investor luar pertama.
Thiel sendiri mengumpulkan sebagian kekayaannya dengan berinvestasi di Facebook sejak awal dan secara bertahap menjual sahamnya selama bertahun-tahun.
Saham Meta berfluktuasi antara US$317,77 dan US$629,79 selama 52 minggu terakhir, dengan sahamnya naik 80% tahun ini.
Didorong oleh kinerja kuartalan yang kuat dan pertumbuhan yang berkelanjutan, perusahaan tersebut kini bernilai lebih dari US$1,5 triliun.