Bisnis.com, JAKARTA - Toko kue raksasa asal Jepang, Chateraise berencana membuka pabrik kedua di Indonesia, setelah sebelumnya membuka pabrik pertama di Bekasi pada 2022.
Hal itu terungkap dalam unggahan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani pada Jumat (7/2/2025).
Dia membagikan momen pertemuannya dengan CEO Chateraise Holdings Co. Ltd. Takako Saito, Commissioner Chateraise Gobel Indonesia Chris Kanter, dan Founder Gobel Indonesia Rahmat Gobel untuk membahas ekspansi dan investasi perusahaan asal Jepang tersebut di Indonesia.
Hasilnya, Chateraise sepakat membangun pabrik kedua di Bekasi dan memperluas jaringan ritelnya di Indonesia.
Selain itu, Chateraise juga akan mendukung hilirisasi dengan berencana mengandalkan bahan baku lokal seperti cokelat, kakao, dan ubi.
Sosok pendiri Chateraise
Di balik toko kue asal Jepang yang rajin melakukan ekspansi tersebut, ada peran Hiroshi Saito, yang dikenal sebagai sosok yang membawa kegembiraan bagi pelanggan, mitra bisnis, dan karyawan ketika mengelola perusahaan.
Baca Juga
Mengutip laman resminya, Chateraise didirikan pada 1967. Awalnya, toko kue tersebut hanya menjual kue sus seharga 10 yen.
Nama Chateraise sendiri berasal dari asal usul Saito, yaitu gabungan dari "chateau" dan "raisin", bahasa Prancis untuk "kastil" dan "anggur", karena dia adalah putra tertua dari seorang petani anggur.
Selama bertahun-tahun, dia membangun kerajaan bisnis hingga punya lebih dari 700 toko di Jepang dan lebih dari 170 toko di Singapura, Taiwan, Malaysia, Indonesia, Hong Kong, Uni Emirat Arab, Thailand, Vietnam, dan China.
Saito ingin membuka toko di luar Jepang, dan bersama tim intinya, mengunjungi 10 negara untuk mencari tahu lokasi terbaik untuk membuka toko.
Setelah menjangkau berbagai bagian Jepang, Chateraise membuka toko luar negeri pertamanya ada di Singapura. Mereka memutuskan untuk membuka toko pertama di negara kota tersebut pada 2015 di Jurong. Kini, sudah ada lebih dari 35 toko di sana.
Pada 10 Agustus 2024, pendiri jaringan toko kue raksasa Jepang itu meninggal dunia di usia 90 tahun. Perusahaan mengumumkan kematiannya pada 13 Agustus dalam sebuah pernyataan di media sosial.
Kini, putrinya, Takako Saito, terjun langsung mengelola Chateraise Holdings, dan mengawasi jaringan toko permen, kilang anggur, resor ski, klub golf dan pedesaan, serta hotel milik grup tersebut.