Bisnis.com, JAKARTA - Dalam banyak ulasan, Amerika Serikat sering dianggap sebagai negara yang begitu hebat dalam hal entrepreneurship. Harus diakui karakter warga AS menunjukkan ciri entrepreneur yang relatif kuat. Karena itulah, AS dikenal sebagai salah satu negara adidaya di percaturan ekonomi, politik dan sosial global.
Namun, status AS sebagai panutan dalam entrepreneurship tersebut bukan sebuah hal yang statis. Sebenarnya, level entrepreneurship AS tidak setinggi beberapa negara lain seperti Swedia, Israel dan Italia. Hanya saja, publikasi negara yang disebut belakangan ini tidak segencar AS, yang banyak dikenal dengan Silicon Valley-nya.
Entrepreneurship masih menjadi satu area penelitian ekonomi yang kabur dan belum banyak dieksplorasi karena penggunaan standar yang berbeda untuk mengukurnya sehingga hasilnya secara radikal berbeda-beda.
Namun, satu pendekatan populer di antara para ekonom ialah dengan menghitung jumlah usaha baru dengan karyawan yang dibayar setiap tahun lalu dibagi dengan jumlah perusahaan yang sudah beroperasi.
Sebuah lembaga penelitian bernama Organization for Economic Cooperation and Development menganggap persentase tersebut sebagai tingkat kelahiran usaha yang menyediakan lapangan kerja. Sementara yang lain menamakannya sebagai tingkat kelahiran startup.
Namun, apapun yang digunakan untuk menyebutnya, AS mencatatkan skor yang lebih rendah dibandingkan dengan sejumlah negara. Dalam kumpulan negara-negara maju (OECD), AS bahkan hanya menduduki peringkat kedua terbawah selama 2007 sampai 2009, sedikit lebih baik dibandingkan dengan tetangganya, Kanada.
Negara mana saja yang lebih unggul dibandingkan dengan AS? Ada Swedia yang sosialis dan cuacanya selalu dingin. Brasil yang memiliki kekuatan pertumbuhan tinggi di Amerika Selatan yang beriklim tropis. Israel dengan sektor publiknya yang mengakar kuat tetapi juga membanggakan bidang teknologinya yang amat maju. Italia dan Spanyol yang belum lepas dari bayang-bayang krisis Eropa.
Sulit dijelaskan secara detil mengapa semua negara itu lebih baik dari AS dalam bidang kewirausahaan. Negara-negara yang menduduki posisi puncak biasanya adalah negara yang cenderung lebih miskin yang artinya akan lebih mudah bagi mereka untuk menggenjot pertumbuhan karena mereka memulai dengan basis usaha yang lebih kecil dan efisien.
Namun, hal itu belum sanggup menjelaskan secara logis mengapa peringkat entrepreneurship AS sejauh ini dalam kelompok negara maju sekalipun tidak sebaik Swedia, Austria atau bahkan Belanda.