Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ciputra Way: Kenali Kompetensi Sebelum Ekspansi

Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah pelajaran besar yang patut diketahui oleh semua entrepreneur yang ingin berekspansi bisnis di masa ekonomi yang cerah seperti sekarang ialah dengan melakukannya tanpa mengabaikan sepenuhnya kompetensi-kompetensi utama bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah pelajaran besar yang patut diketahui oleh semua entrepreneur yang ingin berekspansi bisnis di masa ekonomi yang cerah seperti sekarang ialah dengan melakukannya tanpa mengabaikan sepenuhnya kompetensi-kompetensi utama bisnis yang mereka miliki.

Dengan mengenali semua kompetensi tersebut, kolapsnya bisnis dalam jangka pendek dan panjang dapat dihindari.

Semua ini terbukti dalam pengalaman saya semasa menjalankan kepemimpinan bisnis di Grup Pembangunan Jaya yang bergerak dalam bidang konstruksi sarana dan prasaran di pertengahan dekade 1990-an.

Saat itu kami di Pembangunan Jaya menggunakan jasa konsultan bisnis Boston Consulting Group (BCG) yang menghabiskan dana cukup banyak: 1 juta dollar. Tugas BCG adalah mengukur secara akurat tingkat perfoma semua unit bisnis yang kami miliki saat itu. Sebelumnya, pengukuran kinerja tidaklah seintensif yang dilakukan oleh BCG.

Akibatnya, terjadi kekaburan karena kamia hanya menggunakan parameter-parameter umum untuk mengetahui seberapa jauh kinerja unit usaha. Jadi sebagai pebisnis, jangan hanya mengukur berdasarkan keuntungan yang diterima dan cashflow perusahaan. Keduanya memang penting tetapi tidak bisa dijadikan barometer yang 100% bisa diandalkan untuk mengetahui sehat tidaknya sebuah perusahaan. Ada banyak parameter lain yang juga perlu diukur, dibandingkan, dicatat.

Setelah beberapa waktu bekerja, BCG menyarankan kami untuk tetap setia dengan kompetensi utama kami sebagai sebuah perusahaan konstruksi, yaitu bidang konstruksi sarana dan infrastruktur itu sendiri. Menurut temuan BCG, Pembangunan Jaya saat itu memang sudah melenceng cukup jauh dari kompetensi intinya sebagai sebuah bisnis.

Konsekuensi dari itu adalah gagalnya sejumlah anak perusahaan untuk berkembang hingga semaksimal mungkin dan menyebabkan dirinya untuk melepaskan anak-anak perusahaan yang masa depannya kurang cerah itu.

Salah satu contoh ekspansi Pembangunan Jaya yang melenceng dari kompetensi bisnis utamanya ialah munculnya Cahaya Department Store. Sektor ritel tentu kurang bertalian erat dengan bidang sarana dan prasarana yang digeluti Pembangunan Jaya selama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ciputraentrepreneurship
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper