Bisnis.com, JAKARTA - Dua tahun lalu, dalam perbincangan dengan Bisnis, bos Ciputra Group dan tokoh entrepreneur nasional kita, Ciputra ditanya: Bagaimana cara menjadi enterpreneur?
Apa jawabnya? Kita harus melewati tiga front.
Pertama, dari taman kanak-kanak sampai sekolah menengah.
Kedua, universitas.
Ketiga, publik.
Walikota Palembang, misalnya, akan mulai dari taman kanak-kanak sampai SMA, kemudian kami sudah mulai dengan Ditjen Dikti untuk perguruan tinggi. Sekarang [pelatihan bagi] umum juga sudah mulai dengan lembaga-lembaga yang ada.
Kami sudah melatih 2.000 orang dosen, ribuan guru-guru. Ini harus menjadi gerakan nasional. Jadikan abad ini abad enterpreneur buat Indonesia, anggap abad kebangkitan bangsa sudah abad yang lalu, sekarang abad enterpreneur. Saya bisa berkembang, karena saya enterpreneur. Yang lain, sudahlah. Umur saya (saat itu) 79 tahun, tinggal mengingat masa-masa lalu saja.
Lalu, dia ditanya lagi: Pada krisis 1997/1998 perusahaan Anda terkena dampak krisis. Bagaimana Anda bisa bangkit lagi?
Itu namanya enterpreneur yang baik, tentu harus punya integritas yang baik. Ya, kami membangun manajemen yang terbuka dan jujur. Semua utang kami yang begitu banyak kan dipakai untuk perusahaan, bukan untuk yang lain. Ya kita terangkan kepada bank, kemudian kita dialog, berunding, bagaimana agar bank bisa kasih discount dan kasih waktu yang lebih baik, angsur selama sekian tahun.
Nah itu integritas. Lalu jangan lupa minta berkah Tuhan, kita hidup dengan firman Tuhan menurut agama masing-masing. Tuhan ingin memberkati kehidupan sesuai dengan kehendak Dia. Makanya utamakan kejujuran, jangan melakukan penipuan, jangan melakukan dusta, jangan hidup percabulan, itu hindari semua.