Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2013 mencapai 121,2 juta orang, bertambah 3,1 juta orang dibanding angkatan kerja Agustus 2012 sebanyak 118,1 juta orang atau bertambah sebanyak 780.000 orang dibanding Februari 2012.
Jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia pada Februari 2013 mencapai 114,0 juta orang, bertambah 3,2 juta orang dibanding keadaan pada Agustus 2012 sebanyak 110,8 juta orang atau bertambah 1,2 juta orang dibanding keadaan Februari 2012.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2013 mencapai 5,92%, mengalami penurunan dibanding TPT Agustus 2012 sebesar 6,14% dan TPT Februari 2012 sebesar 6,32%.
Pada 2007 terdapat lebih dari 740.200 orang lulusan perguruan tinggi yang menganggur. Kondisi ini disebabkan lulusan perguruan tinggi umumnya hanya berorientasi mencari pekerjaan, bukan menciptakan pekerjaan.
Di sisi lain, kekayaan alam Indonesia yang sangat berlimpah tidak dikelola secara optimal. Ini juga karena minimnya semangat entrepreneurship.
Mengutip majalah The Economist, Indonesia merupakan penghasil gas alam kedelapan terbesar di dunia, penghasil batu bara dan emas ketujuh terbesar di dunia, serta penghasil tembaga dan nikel nomor lima dunia. Bahkan, Indonesia juga penghasil karet nomor dua dan minyak sawit nomor satu di dunia.
”Namun, kekayaan alam yang melimpah ini sampai sekarang masih kurang bisa menyejahterakan rakyat karena minimnya kemampuan entrepreneurship,” kata Ciputra dalam ceramah saat dia menerima gelar Perekayasa Utama Kehormatan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bulan lalu yang juga pernah diberikan kepada Emil Salim.
Lalu apa yang dibutuhkan agar kemampuan entrepreneur meningkat? “Pengusaha itu berpikir 24 jam. Anda jabarkan satu-satu dari kemampuan pesaing dan tentunya kita. Setelah itu pelajari pesaing satu, dan pesaing lainnya. Apa yang harus anda lakukan yang pengusaha lain tidak lakukan,” imbuhnya.
Dari cara ini, para pengusaha bisa mencari celah bagaimana menaklukan para pesaing dengan cara yang sehat. Ciputra tidak ragu mencontohkan perjalanan hidupnya saat merintis menjadi pengusaha.