Bisnis.com, JAKARTA - Masih ingat film The Ghost Writer yang dirilis pada 2010? Film ini memunculkan sosok penulis bayangan yang terancam jiwanya karena pekerjaannya itu. Ghost writer tak hanya ada dalam film, tetapi dia hadir di kehidupan nyata. Profesi ini di Indonesia ternyata dilakoni banyak orang. Seperti namanya, ghost, si penulis ini tidak tercatat dalam buku, sehingga tidak dikenal publik.
Anang Y.B., yang menjadikan profesi ini sebagai ladang pencari nafkah sejak 5 tahun lalu, mengatakan untuk menjalani profesi ghost writer harus mempunyai gabungan keahlian dari tiga profesi sekaligus yakni jurnalis, editor, dan penulis.
Hal ini karena menulis gagasan orang lain mempunyai tingkat kesulitan yang lebih ketimbang menulis gagasan sendiri.
Anab Afifi, salah seorang ghost writer, mengatakan penulis yang baik juga harus mampu memasarkan kemampuannya dalam menulis. Selain itu, perlu juga mempelajari percetakan, penerbitan, hingga pemasaran. (Tisyrin Naufalty T., Deandra Syarizka, Puput Ady Sukarno, Agnes Savithri, Lutfi Zaenudin)