Bisnis.com, JAKARTA - Memulai bisnis mungkin merupakan proses yang mengasyikkan, tetapi membutuhkan biaya saat new normal.
Ketika menentukan biaya untuk merintis bisnis, penting untuk bersikap realistis.
Hal-hal seperti ruang kantor, biaya hukum, penggajian, kartu kredit khusus bisnis dan pengeluaran organisasi lainnya dapat mempengaruhi besar-kecil modal yang perlu disiapkan.
Jika Anda sedang mempertimbankgkan untuk meluncurkan bisnis baru, dan mungkin tidak tahu harus mulai dari mana, berikut cara mencari tahu berapa banyak dana yang Anda perlukan, seperti dilansir melalui Business News Daily.
1. Mulai dari yang kecil.
Kemungkinan besar Anda memiliki harapan tinggi untuk perusahaan Anda. Namun, optimisme buta dapat menyebabkan Anda berinvestasi terlalu banyak uang terlalu cepat.
Pada awalnya, akan bijak jika Anda tetap berpikiran terbuka dan bersiap untuk masalah yang mungkin muncul kemudian.
Cynthia McCahon, pendiri dan CEO perusahaan perangkat lunak perencanaan bisnis, Enloop, mengatakan pemilik bisnis perlu memulai sesuatu dengan sedikit skeptisisme yang sehat.
Pendekatan terbaik adalah menguji ide Anda dengan skala kecil dan murah yang memberi Anda indikasi yang baik tentang apakah pelanggan membutuhkan produk Anda dan seberapa besar mereka bersedia untuk membayar, kata McCahon.
Jika tes tampaknya berhasil, maka Anda dapat mulai merencanakan bisnis Anda berdasarkan apa yang Anda pelajari.
2. Perkirakan Biaya yang Mungkin Dikeluarkan.
Menurut Administrasi Bisnis Kecil AS, sebagian besar usaha mikro menghabiskan modal sekitar US$3.000, sedangkan sebagian besar waralaba berbasis rumahan perlu modal sekitar US$2.000 hingga US$5.000.
Sementara setiap jenis bisnis memiliki kebutuhan pembiayaan yang berbeda, para ahli memiliki beberapa tips untuk membantu Anda mengetahui berapa banyak uang tunai yang akan Anda butuhkan.
Drew Gerber pendiri perusahaan perencanaan keuangan dan komunikasi massa, Wasabi Publicity, memperkirakan bahwa seorang wirausahawan membutuhkan dana setidaknya yang dapat mencakup kebutuhan selama 6 bulan ke depan.
Ketika merencanakan biaya, jangan meremehkan kemungkinan besaran pengeluaran, dan ingat bahwa jumlahnya dapat naik ketika bisnis tumbuh, kata Gerber.
Sangat mudah untuk mengabaikan biaya ketika Anda memikirkan gambaran besarnya, tetapi Anda harus lebih teliti ketika merencanakan pengeluaran tetap.
3. Memahami Jenis Beban Biaya Apa Saja yang Akan Dikeluarkan.
Administrasi Bisnis Kecil AS menyatakan bahwa ada berbagai jenis pengeluaran untuk dipertimbangkan saat memulai bisnis.
"Anda perlu mengkategorikan biaya-biaya ini untuk mempermudah pengelolaan aliran kas bisnis Anda dengan benar dalam jangka pendek atau panjang," kata Eyal Shinar, CEO perusahaan pengelola arus kas, Fundbox.
Berikut adalah beberapa jenis biaya yang perlu dipertimbangkan pemilik bisnis baru.
a) Pengeluaran satu kali vs Pengeluaran berkelanjutan
b) Pengeluaran utama vs Pengeluaran tambahan
c) Pengeluaran berjumlah tetap vs Pengeluaran yang tidak tetap
Adapun, berikut adalah daftar singkat biaya yang kemungkinan harus dikeluarkan ketika mendirikan bisnis baru:
- Hosting web dan biaya situs web lainnya
- Sewa ruang untuk kantor
- Perabotan kantor
- Tenaga kerja
- Persediaan dasar
- Teknologi dasar
- Asuransi, lisensi atau biaya izin
- Iklan atau promosi
- Biaya perencanaan bisnis