Bisnis.com, JAKARTA - Mencicipi nasi biryani dengan rasa otentik khas Timur Tengah tentu sudah tak asing lagi. Namun, bagaimana jika nasi biryani tersebut diracik dalam bentuk fusion food yang menggabungkannya dengan menu kekinian seperti ayam geprek atau cheese mozzarella yang begitu menggoda di lidah masyarakat Indonesia.
Marrakech Group, melakukan inovasi tersebut dengan menghadirkan Nasi Biryani dan Nasi Mandhi dalam kemasan bowl dan bento melalui Gerai Tante Biryani. Marrakech Group semula memiliki restoran makanan khas Timur Tengah di bawah bendera usaha Marrakech Restaurant dengan menu premium dan harga yang berkisar di atas Rp90.000 per porsinya.
Lantas, sang pemilik usaha Maria Rotinsulu El Mourabiti memiliki ide untuk mengemas Nasi Biryani dalam bentuk bento dan bowl dengan harga yang lebih terjangkau. Ternyata menu tersebut sangat disukai karena rasanya yang nikmat, bahkan banyak yang kemudian meminta untuk menjalin kerjasama kemitraan.
“Namun kami berpikir jika dibuat dalam bentuk restoran, maka modal usaha sangat besar sehingga muncul gagasan baru untuk membuka gerai dalam skala yang lebih kecil dengan nama Tante Biryani,” ujarnya, dalam pembukaan gerai pertama Tante Biryani di Bintaro, Tangsel, Minggu (21/6/2020).
Dalam mengembangkan bisnis ini, Marrakech Group menggandeng Vanessa Angel yang digambarkan sebagai sosok tante yang cantik, menggoda, centil, dan sayang dengan para keponakannya.
Selain menjadi model, Vanessa juga berpartner sebagai rekan bisnis dalam Management Tante Biryani. Dia bahkan mengikuti setiap proses dengan turun langsung dari awal pembuatan, penyajian, hingga penjualan.
Sebagai bentuk inovasi rasa, Tante Biryani memadukan antara Nasi Biryani dengan menu kekinian seperti Biryani Rice Chicken/Lamb; Kofta Beef with Cheese; Biryani Nasi Gila, Biryani Ayam Geprek; Biryani Chicken Curry with Cheese yang semuanya dikemas dalam bentuk bowl maupun bento.
Menu makanan tersebut disajikan dalam bentuk yang fresh dengan racikan bumbu rempah nan menggoda selera. Adapun untuk range harga yang ditawarkan cukup terjangkau mulai dari Rp45.000 hingga Rp55.000.
“Kami menghadirkan menu resep Nasi Biryani yang disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Dengan harga terjangkau dan kualitas yang tak kalah dari resto berbintang, kami yakin bisnis Tante Biryani ini akan sangat menjanjikan,” tutur Maria.
Tawaran Kemitraan
Selain mengajak masyarakat mencicipi menu kuliner Timur Tengah, kami juga mengajak siapapun berpartner dalam bisnis ini dengan membeli franchise bisnis Tante Biryani.
Andri Ramadhan, Operational Manager Tante Biryani mengatakan modal awal yang dikeluarkan untuk biaya franchise ini senilai Rp80 juta, di luar lokasi. Biaya tersebut sudah termasuk perlengkapan, dan franchise fee selama 3 tahun.
Adapun target omzet perhari rata-rata bisa mencapai sekitar Rp4 juta hingga Rp4,5 juta dengan asumsi mampu menjual hingga 100 porsi sehingga omzet per bulan diperkirakan berada dikisaran angka Rp135 juta dengan keuntungan bersih Rp54 juta atau 40 persen dari omzet.
“Untuk biaya operasional kita rendah karena ini ada dua central kitchen dan pengiriman bahan baku dan makanan semua langsung dari central kitchen sehingga mitra hanya tinggal menghangatkan dan platting tanpa harus repot,” tuturnya.
Adapun untuk membuka usaha Tante Biryani, tempat yang dibutuhkan tidak terlalu luas, minimal 3x4 meter persegi. Sebab, konsep yang diusung adalah grab and go. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan, jika ada calon mitra yang ingin membuka usaha dalam bentuk resto.
“Boleh jika ada yang ingin buka dalam bentuk resto, nanti akan kita bantu koordinasi untuk desain. Kita usahakan juga tidak ada biaya tambahan, tetap hanya akan membayar Rp80 juta. Namun ini hanya untuk biaya pengenalan. Jika permintaan nanti semakin banyak, kemungkinan akan ada kenaikan harga,” tuturnya.
Adapun gerai pertama Tante Biryani berlokasi di Living Plaza Bintaro. Selanjutnya akan ada rencana untuk membuka gerai di Ampera Raya dan Cibubur. Diakui olehnya, saat ini sudah cukup banyak yang ingin menjalin kemitraan dengan Tante Biryani. Pihak manajemen sendiri menargetkan dalam 1 tahun setidaknya bisa membuka hingga 50 gerai.
Perhitungan Usaha
Modal Awal : Rp 80.000.000
Franchise fee : 3 tahun
Royalty Fee : Rp2.000.000
Stock Awal : Rp45.000.000
Biaya Operasional : Rp10.000.000
Rata-rata penjualan per hari [email protected] :Rp4.500.000
Rata-rata penjualan perbulan : Rp135.000.000
Estimasi ner profit : Rp54.000.000
Estimasi BEP : 4-5 bulan