Bisnis.com, JAKARTA - PT Diamond Citra Propertindo Tbk (“Perseroan”) tidak menghentikan aktivitas penjualan dan memilih untuk tetap bertahan dengan menerapkan sejumlah strategi.
Berdasarkan informasi dari Direktur Diamond Citra Propertindo, Adam, salah satu dampak Covid-19 dari sisi penjualan aset adalah penurunan target pendapatan pra-penjualan (marketing sales) tahun ini, dari yang sebelumnya ditargetkan 20 persen sebelum wabah Covid-19.
Direktur Diamond Citra Propertindo, Adam mengungkapkan strategi agar tetap bertahan di tengah pandemi dengan melakukan pemangkasan pos-pos dana yang bisa dihemat.
"Kendala cashflow yang berat karena dampak dari penurunan penjualan perlu diatur sedemikian rupa. Selain itu, bisnis Perseroan juga terpengaruh dari sisi cicilan pembayaran unit properti yang dijual karena terdapat penundaan pembayaran oleh pembeli. Situasi ini tentunya dapat berdampak langsung terhadap kegiatan operasional dan kondisi keuangan Perseroan,” tutur Adam dikutip dari siaran persnya.
Dampak dari pandemi ini, Perseroan mengalami penurunan pendapatan yang dipicu oleh menurunnya penerimaan dari penjualan properti Perseoran. Perusahaan mencatatkan penurunan penjualan sebesar 24 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Sementara, laba bersih Perseroan pada semester I tahun 2020 tercatat turun 27 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Calvin Lutvi, CEO dan Co Founder PT Satu Global Investama, advisor sekaligus perusahaan investasi di bidang pembiayaan IPO Financing, mengatakan Covid-19 memang berdampak pada hampir seluruh sektor ekonomi di Indonesia, termasuk properti. Dalam jangka pendek perlu strategi yang tepat untuk menghadapinya. Untuk ke depan sektor properti tetap akan tumbuh.
“Apalagi kalau lokasinya merupakan pusat pertumbuhan di segmennya, seperti apartemen Dave yang merupakan apartmen dengan target mahasiswa yang berada dekat sekali kampus UI Depok, asetnya akan tetap tumbuh dan layak menjadi investasi, saat ini dan juga di masa depan.” katanya.
Ke depannya, Perseroan akan terus memonitor perkembangan Covid-19 dan terus melakukan evaluasi, untuk selanjutnya mengambil kebijakan seperti mengendalikan arus kas dan biaya beban administrasi yang dapat diminimalisasi.