Bisnis.com, JAKARTA - Air minum merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi. Sayangnya, tidak semua air bersih dan higienis sehingga banyak masyarakat yang menggunakan air galon atau air dalam kemasan.
Namun, jika harus selalu membeli air galon tentu harganya cukup mahal sehingga tak sedikit yang kemudian membeli air isi ulang. Kondisi ini tentu menjadi peluang yang prospektif bagi bisnis depo air minum isi ulang dan tidak akan ada matinya. Salah satu pemain air minum isi ulang yang menawarkan paket kemitraan atau franchise bagi masyarakat yang ingin berkecimpung dalam bisnis ini adalah depo air minum isi ulang Go Flow.
Liana Kurniawati, Owner dari Go Flow mengatakan bahwa bisnis ini dibangun tidak lepas dari keinginannya untuk menyediakan air minum yang bersih, higienis, dan berkualitas kepada masyarakat tetapi dengan harga yang lebih murah.
Liana yang juga memiliki pabrik air minum dalam kemasan (AMDK) yang sudah beroperasi lebih dari 10 tahun ini mengatakan bahwa air minum di depo isi ulang ini bisa lebih murah dibandingkan AMDK karena banyak memotong biaya operasional.
“Saya punya pabrik AMDK dengan 600 karyawan, setiap bulan mengeluarkan ratusan juta untuk gaji, bayar iklan, dan biaya operasional lainnya sehingga harganya bisa sampai Rp18.000 hingga Rp20.000 per galon. Padahal kalau disejajarkan dengan air Go Flow kualitasnya sama karena air mineral kita juga mengandung ozon di kisaran 7,” terangnya.
Ada dua jenis air isi ulang yang ditawarkan oleh Go Flow yaitu air mineral yang telah dilengkapi dengan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan memberi banyak manfaat untuk menjaga kulit, menjaga keseimbangan cairan tubuh, dan mengontrol kalori.
Baca Juga : 3 Ciri Utama Wirausahawan Sukses Saat Pandemi |
---|
Kedua, air alkali (kangen water) dengan kandungan pH 8+ yang saat ini tengah digandrungi oleh masyarakat karena memiliki manfaat kesehatan, dan mampu meningkatkan penyebaran oksigen ke seluruh tubuh serta mampu mengeluarkan detox pada tubuh.
Adapun untuk harga jualnya sendiri yaitu air mineral dijual seharga Rp6.000 hingga Rp7.000 per galon sedangkan air Alkalie dijual lebih mahal yakni Rp15.000 karena berbeda dari segi kualitas.
“Kami menjamin setiap proses untuk isi ulang ini dilakukan secara higienis, steril dan bersih dengan kualitas setara AMDK karena kami memiliki standard yang harus dipatuhi semua mitra berbeda dengan depo air minum yang ada di pinggir jalan,” tuturnya.
Menurutnya, bisnis depo air minum isi ulang ini cocok untuk para orang tua yang ingin menginvestasikan dananya karena proses dan model bisnisnya yang mudah untuk dijalankan. Bagi yang tertarik menjalin kemitraa, Go Flow menawarkan franchise dengan investasi senilai Rp395 juta.
Dari investasi tersebut, mitra akan mendapatkan support berupa dua mesin air minum yang dapat menghasilkan air isi ulang bermineral serta air isi ulang yang berakali, serta peralatan pendukung lainnya. Mesin-mesin tersebut menurutnya akan langsung menjadi milik mitra dengan masa kontrak 5 tahun.
Jika setelah tahun kelima masih ingin berlanjut, maka perlu membayar senilai Rp85 juta untuk 5 tahun mendatang dengan tetap menggunakan merek Go Flow dan biaya royalty fee sebesar 5 persen per bulan. Namun, jika tidak bisa menurunkan brand Go Flow lalu bisa menjalankan bisnis dengan merek sendiri menggunakan mesin yang sudah ada sebelumnya.
“Ini investasi yang tidak akan rugi karena semua kita berikan. Jika ada yang ingin bergabung, maka dia perlu memberikan DP terlebih dahulu Rp5juta, setelah itu tim akan meninjau lokasi Go Flow di minggu pertama, setelah itu kita akan berikan gambaran kerja karena tempatnya juga harus direnovasi agar memiliki standard yang sama. Luas lokasi minimal 40 m2,” terangnya.
Liana memberikan penawaran juga kepada para mitra yang bergabung bahwa pihaknya juga akan membantu mencarikan karyawan yang sudah paham mengenai cara mengoperasikan mesin. Namun, jika karyawan berasal dari mitra, maka Go Flow akan memberikan pelatihan, termasuk pelatihan bagi owner sehingga jika ada karyawan yang keluar, pemilik bisa langsung menjalankan bisnisnya.
Saat ini, Go Flow yang baru menawarkan kerja sama franchise pada Juli 2019 lalu, sudah memiliki sejumlah mitra di beberapa daerah seperti Yogyakarta, Bekasi, Jakarta, dan Surabaya. Liana sendiri menargetkan Go Flow dapat terus melebarkan sayap hingga ke seluruh Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri, khususnya ke negara yang kurang memadai untuk air, terutama di kawasan Asia.
Perhitungan Usaha Go Flow
Franchise/Brand Fee : Rp85juta
Biaya setup alat : Rp289juta
Kunjungan dan audit : Rp22 juta
Total investasi : Rp395 juta
Jumlah konsumen yang beli air mineral per bulan : 4000 @Rp6.000
Jumlah konsumen yang beli air alkali per bulan : 1000 @Rp15.000
Pendapatan air mineral : Rp24 juta
Pendapatan air alkali : Rp15 juta
Total pendapatan : Rp39 juta
Pengeluaran : Rp19,8 juta
Keuntungan per bulan : Rp19,2 juta (49 persen)
BEP : 19 bulan