Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

"Sambelku Ledak", Bisnis Bermodal Resep Andalan Ibu

Lulus dari sekolah menengah atas pada 2018, Fira yang saat itu masih berusia 18 tahun terinspirasi untuk memulai bisnisnya sendiri dengan menjual sambal lauk buatan ibunya secara massal.
Sambal ledak
Sambal ledak

Bisnis.com, JAKARTA -- Dari sekian tips dan trik untuk memulai bisnis, usaha yang menawarkan solusi untuk kehidupan sehari-hari adalah langkah yang baik untuk memulai.

Cara inilah yang diimplementasikan oleh Nadia Safira Mulholland, 20 tahun, ketika memulai bisnis rumahan dengan menjual sambal olahan yang dikemas dalam stoples plastik.

Lulus dari sekolah menengah atas pada 2018, Fira yang saat itu masih berusia 18 tahun terinspirasi untuk memulai bisnisnya sendiri dengan menjual sambal lauk buatan ibunya secara massal.

Keluarga Fira memang sudah berpengalaman dengan kuliner setelah sebelumnya mengelola katering. Kali ini, Fira berinisiatif untuk menjual produk yang tidak pernah absen dari meja makan orang Indonesia, yakni sambal.

Setelah melakukan uji pasar dengan menawarkan produk kepada teman-teman terdekatnya dan mendapatkan respon positif, Fira mulai memasarkan produknya di Instagram.

Bermodalkan hanya Rp200.000 untuk membeli bahan baku cabai dan stoples ukuran 200 gram, sambal yang kini dikenal dengan brand "Sambelku Ledak" itu tumbuh menjadi produk yang memiliki pasar yang solid.

Beberapa tantangan dihadapi Fira ketika mengembangkan bisnisnya.

Harga bahan baku cabai yang fluktuatif hingga biaya iklan yang cukup mahal untuk sebuah bisnis rumahan yang baru dirintis tidak menghentikan ambisi Fira untuk melakukan ekspansi.

Setelah dua tahun berjalan, berbagai inovasi produk telah dilakukan dan varian sambal lauk yang ditawarkan pun menjadi lebih beragam. Setiap produknya dijual dengan harga Rp25.000 per stoples.

Dari situ pula "Sambelku Ledak" memiliki tag line 'Sambel Lauk Termurah.'

Di antara varian sambal yang tersedia, Fira menuturkan bahwa ada lima jenis sambal yang menjadi favorit konsumennya: Suwir Ikan Asap Pedes, Sambel Cumi, Sambel Daging, Sambel Paru, Sambel Teri-Pete.

Beberapa waktu lalu dia juga merilis produk baru antara lain Sambel Suwir Ayam, Sambel Bawang, dan Iga Ledak.

Per harinya, sambal lauk buatan Fira dapat terjual hingga 200 toples ukuran 200 gram dengan omzet pada kisaran Rp15 juta per minggu.

Pada masa pandemi ini pula, Fira membuka lebih banyak kesempatan kepada reseller baru untuk bergabung memasarkan produk sambalnya.

Tidak ada syarat khusus untuk menjadi reseller, hanya butuh kemauan untuk belajar dan berbisnis dengan jujur.

Fira dan kakaknya, bahkan membuka penawaran franchise untuk lini bisnis rice box dengan menggunakan produk "Sambelku Ledak," tanpa modal tambahan.

Namun untuk saat ini area franchise masih terbatas di sekitar Tangerang Selatan.

Semua bahan baku mulai dari nasi hingga sambal lauk disediakan dari dapur Fira. Dengan demikian standar produk tetap terjaga dengan baik.

Sebagai perintis bisnis, Fira ingin tidak hanya produknya yang berkembang tetapi juga orang-orang yang turut membantu brandnya mendapatkan eksposur.

Karena baginya, aset terpenting agar brandnya terus berkembang adalah kualitas produk yang konsisten serta jaringan reseller yang luas dan mau belajar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper