Bisnis.com, JAKARTA -- Industri pemasaran online diperkirakan tumbuh melebih US$120 miliar tahun ini.
Topik yang menjadi pembahasan di berbagai lini bisnis online, termasuk fashion, saat ini adalah merancang lanskap dengan strategi digitalisasi yang efektif, hasil terbaik, dan portal hasil tinggi yang memastikan kinerja online yang lebih baik.
Sebuah laporan yang dirilis oleh Launchmetrics menunjukkan bahwa pada 2021, performa industri fesyen, kecantikan dan barang mewah akan bekerja berdampingan untuk unggul dengan algoritme online dan digitalisasi.
Dilansir melalui Times of India, pendiri Business of Fashion Imran Amed mengadakan dialog tentang analisis pasar dengan terkait dengan ide digital futuristik untuk membentuk dunia perdagangan digital ke depan.
Untuk menyambut cara bisnis baru, beberapa pakar yang hadir dalam dialog itu menunjukkan beberapa elemen penting yang harus dipertimbangkan oleh pemilik brand.
1. Pendekatan yang Berkelanjutan
Baca Juga
Keberlanjutan banyak diperbincangkan di sebagian besar panel debat dan webinar, di mana untuk keuntungan produksi di masa mendatang, perubahan harus dilakukan. Ini adalah peringatan yang tidak dapat diabaikan oleh brand fashion, kecantika, atau barang mewah. Keberlanjutan tidak hanya menjamin kesejahteraan beberapa pihak namun juga memberikankeuntungan finansial dan logistik. Brand harus memahami dampak produksi terhadap lingkungan sebelum mereka membuat atau memasarkan apa pun di masa depan.
2. Kecerdasan Emosional
Jika ada satu hal yang dipelajari orang setelah pandemi, itu adalah memiliki belas kasih terhadap mereka yang kehilangan dan melewati masa sulit. Menjaga DNA produk tetap terhubung dengan emosi target, memberikan kenyamanan yang sama pentingnya ketika brand menciptakan inovasi digital.
3. Kenormal Baru
Mengingat adanya perubahan gaya hidup yang terjadi karena kenormalan baru, perilaku belanja konsumen turut mengalami pergeseran. Mereka kini berbelanja dengan sadar hanya untuk produk berguna dan informatif serta lebih sering mencari informasi melalui influencer yang punya keberadaan kuat di media sosial. Membuat konten yang lebih kreatif dan sekaligus bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran serta penggambaran masalah sosial secara positif dapat menjadi kunci untuk maju.
4. Dampak Brand Terhadap Media Sosial
Tidak dapat disangkal bahwa budaya telah bergeser dari blogger fashion ke influencer di media sosial, dan gelombang baru ini semakin intensif selama pandemi Covid-19. Banyak pemimpin fashion dan trendsetter memiliki saluran media sosial yang sangat menarik yang memengaruhi pembeli. Para kepala kreatif perusahaan sedang mencari cara untuk membuat konten digital untuk saluran media sosial mereka sendiri melalui kolaborasi, untuk meningkatkan kehadiran digital mereka.
5. Inovasi pada Promosi
Saat mengatasi semua tantangan dari pergeseran cepat di pasar global, brand harus mengikuti apa yang sedang tren. Dengan digitalisasi yang meluas dari ruang pasar, perubahan pola pikir konsumen, dan keadaan yang membutuhkan teknologi untuk menerima lebih banyak kecerdasan dan memanfaatkan data, peluang perlu diidentifikasi dengan cepat dan digunakan untuk bergerak maju.
Jika konsep yang digunakan tidak inovatif dan menarik bagi pembeli, sebuah brand akan tertinggal dalam perlombaan dengan akses serba cepat dan mudah seperti sekarang.
6. Masa Depan Konsumen Online
Perusahaan dan dewan pekan mode bekerja untuk membangun masa depan fashion dan pembeli yang datang dari platform digital dari berbagai organisasi untuk meningkatkan tren dan koleksi.
Untuk itu pengenalan virtual harus dibuat secara lebih profesional di mana pengertian produk dan penempatannya tidak ambigu.
Dengan meningkatnya permintaan online, seseorang akan lebih fokus pada aspek di layar sekarang lebih dari sebelumnya.
2021 akan jadi waktu yang tepat bagi brand untuk mempersiapkan konsep yang dianggap paling berhasil guna mendukung keberadaan digital mereka.
Mengubah pola pikir dari belanja fisik offline untuk sementara akan memicu perilaku menarik dari pengalaman berbelanja yang progresif.