Bisnis.com, JAKARTA -- Kira-kira satu dari setiap 18 orang di seluruh dunia merintis bisnisnya sendiri.
Beberapa meluncurkan perusahaan untuk mengejar peluang, sementara yang lain - termasuk banyak pengusaha di negara berkembang - melakukannya hanya karena kebutuhan, karena itu adalah cara paling menjanjikan untuk mencari nafkah.
Apa pun motivasinya, setiap calon wirausahawan dapat memperoleh manfaat dari mempelajari peran yang sebenarnya.
Tempat yang baik untuk memulai adalah dengan menyanggahnya mitos dan kesalahpahaman seputar kewirausahaan. Memahami dunia kewirausahaan akan membantu para pemimpin bisnis rintisan mencari tahu apa yang benar-benar diperlukan untuk mencapai kesuksesan dengan perusahaan baru mereka.
Daftar berikut, seperti dilansir melalui medium.com, memberikan beberapa asumsi paling umum tentang wirausahawan dan menjelaskan mengapa mereka salah.
1. Beberapa orang lahir untuk menjadi pengusaha
Baca Juga
Banyak orang beranggapan bahwa wirausahawan lahir untuk menjadi pengusaha - dan bahwa hanya orang yang memiliki bakat alami tertentu yang bisa menjadi wirausaha. Namun, kenyataannya hampir semua orang bisa menjadi wirausahawan jika mereka bisa mempelajari keterampilan yang diperlukan.
2. Satu-satunya syarat bisnis sukses adalah ide yang bagus.
Bahkan ide-ide terbaik - yang berpotensi mendisrupsi seluruh industri - membutuhkan eksekusi yang tepat untuk menjadi kenyataan. Ide itu penting, begitu pula perencanaan, bakat, kepemimpinan, komunikasi, dan sejumlah faktor lainnya.
3. Memulai bisnis baru menjamin kebebasan.
Daya tarik untuk keluar dari pekerjaan tradisional menarik banyak orang pada prospek untuk memulai bisnis mereka sendiri. Tetapi kenyataannya tidak seindah apa yang kita lihat di film.
Memang, akan ada lebih banyak kebebasan dalam beberapa hal, tetapi kewirausahaan seringkali membutuhkan pengorbanan yang besar. Bisnis dapat menghabiskan setiap bagian dari kehidupan Anda; pekerjaan tidak berakhir saat jam menunjukkan pukul 5 sore.
4. Meluncurkan bisnis menjamin kekayaan instan.
Meskipun beberapa perusahaan langsung sukses, yang lain membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapainya. Pengaturan waktu yang tepat untuk ekspansi perusahaan dan mempertahankan pertumbuhan adalah dua tugas terbesar wirausahawan.
5. Hanya uang yang memotivasi karyawan.
Mitos yang terkait dengan ide "cepat kaya" adalah anggapan bahwa uang adalah cara terbaik untuk memotivasi karyawan. Mengatasi kesalahpahaman ini memberikan kewajiban yang berat bagi wirausahawan untuk tidak hanya mengembangkan model bisnis yang menghasilkan pendapatan, tetapi juga budaya perusahaan yang melibatkan karyawan.
6. Hanya ada dua masa depan bisnis, berkembang atau gagal.
Pengusaha perlu memahami bahwa ada banyak kesabaran dan strategi yang terlibat dalam memulai dan mempertahankan perusahaan. Beberapa perusahaan yang awalnya goyah, atau yang pada awalnya memiliki tingkat pertumbuhan yang lamban dapt mencapai pertumbuhan yang sehat dengan strategi yang tepat.
7. Semua tanggung jawab jatuh pada pemilik usaha.
Kesalahpahaman lain tentang menjalankan bisnis baru adalah bahwa ada satu penanggung jawab yakni pemilik bisnis. Ini mungkin benar pada tahap paling awal, tetapi ini adalah jalur cepat menuju kelelahan dan kejenuhan. Kolaborasi dan pendelegasian tugas adalah kunci kesehatan perusahaan. Tidak ada yang bisa melakukannya sendirian.
8. Kunci rahasia menuju sukses.
Dalam bisnis, banyak pengusaha sukses mempromosikan kesan bahwa mereka telah menemukan semacam kunci rahasia menuju sukses. Kenyataannya adalah bahwa tidak ada satu kunci sukses pun. Jika ada, kesuksesan wirausaha membutuhkan serangkaian ide dan sumber daya yang berbeda yang harus bersatu pada waktu dan tempat yang tepat.
9. Bisnis membutuhkan seseorang dengan gelar MBA di posisi pimpinan.
Persepsi yang membingungkan adalah kesalahan dalam hal wirausahawan dan gelar bisnis. Beberapa pemilik startup memiliki gelar di bidang teknik, misalnya; mereka menggunakan pengetahuan teknis yang mendalam untuk mengidentifikasi celah dalam teknologi dan merancang solusi. Pendiri startup sukses lainnya bahkan ada yang tidak memiliki gelar akademik sama sekali.
10. Berhenti adalah untuk pecundang.
Salah satu kesalahpahaman terakhir adalah gagasan bahwa wirausahawan harus mempertahankan segalanya - apa pun yang terjadi. Namun kenyataannya tidak setiap ide akan berkembang menjadi perusahaan yang berkelanjutan.
Berhenti mungkin terlihat seperti kegagalan, tetapi sebenarnya, itu adalah bagian umum dari perjalanan wirausaha dan dapat memberikan pelajaran yang sangat penting. Oleh karena itu, mengetahui kapan harus berhenti dan beralih ke ide berikutnya sangatlah penting.