Bisnis.com, JAKARTA — Memiliki bisnis usaha menjadi idaman banyak orang, termasuk di industri fesyen yang menawarkan peluang menggiurkan. Banyak di antara mereka yang sukses justru tidak berlatar-belakang pendidikan yang terkait.
Bagi sebagian yang tidak mempunyai strategi kuat, dalam hitungan waktu rentan gulung tikar meskipun modal yang dikeluarkan tidak sedikit. Namun, dengan langkah yang tepat itu berguna untuk mengembangkanya menjadi label hak milik sendiri.
Leny Anggraeni, designer dari label Leny Rafael, mengatakan untuk mendirikan merek sendiri wajib memiliki beberapa strategi bisnis, terutama saat memulainya, sehingga usaha bisa berjangka panjang, seperti semangat untuk membangun kualitas barang.
"Para jiwa pelaku industri fesyen tidak perlu ragu memulainya apabila memiliki hal tersebut," kata Leny saat dihubungi Bisnis, Rabu (6/5/2021).
Leny membagi 5 tips membangun bisnis fesyen bagi pemula dengan merek sendiri.
1. Fokus
Baca Juga
Langkah pertama adalah fokus pada apa yang ingin dipersembahkan pada pasar. Bila ingin membuat baju muslim maka fokuslah pada unit tersebut terlebih dulu. Bila pasar sudah mengenal identitas produk itu maka pelaku bisnis bisa melebarkan produksi. Kemudian fokus pada bahan dan kualitas produk. Fokus mau di bawa ke mana brand tersebut dalam jangka panjang. Fokus pada distribusi dan produksi. Jangan pikirkan untung dan rugi terlebih dulu, fokuslah pada apa yang akan dibuat.
2. Jangan Terlalu Keluar Banyak Modal
Pada awal membangun merek sendiri jangan takut untuk modal. Tidak diperlukan modal yang sangat besar untuk merintis usaha ini. Memaksakan pengeluaran yang fantastis diawal debut hanya akan membuat bisnis menjadi tidak sehat di kemudian hari karena krisis keuangan. Buatlah produksi sesuai dengan budjet yang dimiliki agar anggaran tidak membengkak.
3. Target Market
Tentukan target pasar untuk menjadi tempat yang bisa menerima dan menghargai produk Anda. Dengan menentukannya ekosistem calon pembeli, item fesyen lebih bisa dihargai dan namanya akan banyak disebutkan dari mulut ke mulut. Pikirkan item fesyen tersebut cocok kenakan untuk siapa, acara apa, dan target pasar yang mana.
4. Ikut Bersosialisasi
Meski saat ini era industri digital menjadi ujung tombak marketing, bersosialisasi sangat diperlukan untuk membangun bisnis fesyen. Bersosialisasi dengan ruang lingkup di industri yang sama atau berbeda akan menambah pembelajaran baru, dengan begitu bisa di adaptasi oleh brand rintisan sendiri. Kemudian, akan memberikan kesempatan membuka pintu peluang lainnya untuk melebarkan sayap. Nanti akan ada orang-orang baru yang akan memberi petunjuk bagaimana cara membuat pameran, mendirikan butik, bahkan ajakan bergabung dengan komunitas serupa. Selain itu, sebagai wadah untuk mempromosikan dari mulut ke mulut.
5. Jaga Mood
Menjaga kewarasan diri sangat penting untuk membuat bisnis ini. Mood atau emosi yang tidak bisa dikontrol dengan baik akan menghambat jalannya usaha. Selain itu, produk fesyen yang didesain sendiri memerlukan ide brilian yang didapatkan ketika perasaan sedang baik. Jika emosi dan perasaan dari pebisnis tidak menentu, desain produk tidak akan terlahir dengan baik. Tak hanya design, proses jahit, pemilihan prodak, bahkan manajemen juga akan berantakan. Maka dari itu, perlu menjaga mood agar tetap stabil. Carilah aktivitas yang menyenangkan jika sedang dilanda suntuk, dengan begitu mood baik akan kembali lagi.