Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto secara resmi membuka pembelajaran perdana Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) level Platinum 2021.
Pembukaan ini menandai dimulainya pembelajaran pertama pada 31 lembaga yang terpilih dalam tipe A atau level Platinum. Adapun, pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan selama 3-4 bulan.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto menyampaikan program PKW telah menghasilkan ribuan alumnus dan sukses memiliki rintisan usaha.
“Untuk mendorong lahirnya para wirausahawan profesional, kita perlu bekerja sama dengan lembaga-lembaga profesional yang akan membantu para peserta didik untuk memaksimalkan kompetensi mereka,” ungkap Wikan melalui keterangan resmi Kemdikbudristek, Minggu (4/7/2021).
Wikan berharap kegiatan ini akan memberi kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk mendapatkan fasilitas dan kurikulum pembelajaran premium sehingga bisa semaksimal mungkin memanfaatkannya demi meraih peluang mendirikan rintisan usaha.
“Kami berharap dengan adanya sinergi dari lembaga level platinum, industri, dan pemerintah daerah, kita bisa melahirkan para wirausahawan yang akan menciptakan rintisan-rintisan usaha yang kompeititif dan dapat memenangkan pasar,” ujarnya.
Baca Juga
PKW Level Platinum merupakan bantuan dana yang diberikan kepada lembaga kursus dan pelatihan (LKP) terpilih yang sudah memenuhi syarat khusus atau tipe A. Besaran dana disesuaikan dengan kebutuhan LKP terpilih untuk melaksanakan proses pembelajaran kursus.
Sementara itu, Direktur Kursus dan Pelatihan Wartanto menyampaikan pembukaan pembelajaran perdana Program PKW Level Platinum juga diikuti oleh pembukaan pembelajaran perdana level silver.
“Total akan ada 550 lembaga yang memulai pembelajarannya hari ini, terdiri dari 519 lembaga silver dan 31 lembaga platinum yang akan diikuti oleh 10.827 peserta didik di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Wartanto menambahkan setiap tahun program PKW melahirkan lebih dari sepuluh ribu alumnus yang artinya akan menciptakan lebih dari 10.000 rintisan usaha baru setiap tahunnya.
“Ini merupakan peluang besar untuk mengangkat ekonomi mikro masyarakat Indonesia agar mandiri dan turut berperan dalam memutar roda ekonomi bangsa,” ujarnya.
Di masa pandemi, kata Wartanto, pembelajaran di LKP juga harus menyesuaikan diri dengan situasi. “Kami mengimbau lembaga-lembaga agar patuh pada protokol kesehatan yang berlaku dan disesuaikan dengan situasi yang ada. Untuk daerah yang masih memungkinkan tatap muka terbatas, diimbau hanya melakukan tatap muka terbatas untuk pembelajaran praktek saja, sedangkan pembelajaran teori diimbau tetap secara daring,” imbaunya.
Namun, penyesuaian format pembelajaran ini diharapkan tidak menghalangi peserta didik untuk tetap menjaga semangatnya menjadi wirausahawan, sehingga bantuan pemerintah dalam bentuk jam pembelajaran, fasilitas sarana dan prasarana, serta modal usaha awal akan menjadi investasi yang efektif, terutama di masa sulit saat ini.
