Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inspiratif! dari Modal Rp500 Ribu, Pengusaha Ayam Goreng Ini Punya 71 Cabang

Berawal dari modal Rp500.000, kini Nanang telah punya 71 cabang Ayam Goreng Nelongso yang tersebar di Indonesia.
Pengusaha ayam Nelongso Nanang Suherman
Pengusaha ayam Nelongso Nanang Suherman

Bisnis.com, JAKARTA— Ada jerih payah dan berbagai rintangan untuk menjadi seorang pengusaha sukses. Begitulah yang dialami oleh Nanang Suherman dalam menjalankan bisnis Ayam Goreng Nelongso.

Usaha kulinernya tersebut kian meroket tajam berkat kerja kerasnya selama ini.

Berawal dari modal Rp500.000, kini Nanang telah punya 71 cabang Ayam Goreng Nelongso yang tersebar di Indonesia.

Dia mengatakan jika menjadi seorang wirausaha harus memiliki mental yang pantang menyerahnya. Akan ada berbagai rintangan yang harus dihadapi.

"Sebelum saya menjadi pebisnis kuliner, saya menjadi loper koran, kemudian menjadi sales komputer, perbankan, besi tua, lalu bisnis ekspor biji plastik. Namun usaha bisnis plastik saya bangkrut. Hanya uang Rp 500.000 yang tersisa," ujarnya secara virtual pada acara ShopeePay Talk: Modal Ratusan Ribu, Omzet Ratusan Juta, Jumat (16/7/2021).

Nanang juga mengatakan jika dia dan istrinya terpaksa harus tidur di musala SPBU karena tidak mampu membayar kontrakan. Ia pun sempat terlilit hutang karena bisnisnya tidak jalan.

Dari uang Rp 500.000 akhirnya dia putar otak untuk membuat sesuatu yang bisa menguntungkan.

Akhirnya karena sudah tidak ada pilihan lagi, dia memutuskan mendirikan bisnis kuliner. Tepat pada tahun 2013, Ayam Goreng Nelongso hadir pertama Kota Malang.

Menurutnya, menu ayam goreng adalah bisnis yang simpel dan tidak repot. Sehingga dengan modal yang Nanang punya, bisnis tersebut bisa dijalankan secara efisien.

Dan sambutan pasar sangat baik pada bisnisnya tersebut. Bahkan mendulang untung yang sangat fantastis. Karena itu kini Nanang telah melebarkan sayapnya dengan 71 cabang yang ada di Indonesia.

Bahkan, selama pandemi ini dia mengaku omsetnya tetap stabil dan tidak ada satupun cabang yang tutup. Menurutnya, dalam menjalankan bisnis apapun yang paling penting adalah target market.

Target market dari Ayam Goreng Nelongso sendiri adalah mahasiswa. Maka fokusnya akan kesana. Jika tidak fokus, nantinya pembisnis tidak bisa mengerti keinginan pasar dengan baik.

"Sama kaya pacaran, harus bisa fokus satu, jadi bisa paham maunya dia apa dan harus apa. Jadi bisa langgeng hubungannya. Jika punya target market akan mudah cari lokasi untuk buka cabang baru," tambah Nanang.

Kesuksesan Nanang sebagai pengusaha sendiri sebenarnya tidak dia impikan.

Meskipun sejak muda Nanang sudah menjalani beberapa usaha, namun itu semua karena tuntutan ekonomi. Seperti halnya pada tahun 2005 yang menjadi bisnis pertamanya, yaitu menjual koran.

Padahal, hal itu terpaksa dia lakukan untuk memenuhi kebutuhan kuliahnya. Orang tua Nanang tidak bisa membiayai kuliahnya, bahkan menentang pilihannya tersebut. Namun karena tekad yang kuat dan ke gigihannya, Nanang berhasil melewati fase itu.

Bahkan, meksipun telah mencoba berbagai bisnis yang berkali-kali bangkrut, dia tetap optimistis. Hingga akhirnya kini bisnis Ayam Goreng Nelongso menjadi titik suksesnya.

"Selain tekad, mau berubah dan beradaptasi sangatlah penting bagi para pengusaha. Apalagi untuk bertahan di era pandemi seperti ini," tutup Nanang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper