6. Frida Kahlo (1907-1954)
Beberapa berpendapat bahwa Kahlo membentuk dunia seniman kulit berwarna kontemporer, membawa kepribadian dan politik ke dalam potret diri.
Hal ini lantaran terkait dengan kisah hidup dari Frida Kahlo yang menghabiskan masa mudanya dengan penyakit yang dialaminya, yakni polio dan terlibat dengan kecelakaan bus.
Namun dalam masa pemulihannya, dirinya menemukan bahwa dirinya menemukan kecintaannya pada seni dan mengembangkan gaya uniknya ke seluruh dunia.
Dirinya kemudian juga terlibat dengan kebangkitan politik, hasrat untuk identitas meksiko, dan pernikahannya yang kemudian mempengaruhi seninya.
Baca Juga
7. Kamala Harris (1964 - Sekarang)
Pada tahun 2021, Kamala Harris membuat sejarah ketika dia menjadi wakil presiden Amerika Serikat. Dirinya menjadi wanita pertama, orang kulit hitam pertama dan orang Asia-Amerika pertama yang memegang jabatan tertinggi kedua di Amerika.
Kamala Harris diketahui sebagai seorang pengacara yang mengkhususkan diri dalam menuntut kasus kekerasan seksual anak serta sebagai jaksa agung California, yang berjuang untuk penyelesaian penyitaan dan melawan pendidikan nirlaba predator.
Dirinya juga memperjuangkan kesetaraan pernikahan, undang-undang perawatan terjangkau dan lingkungan.
8. Maya Angelou (1928-2014)
Maya Angelou adalah seorang aktor, penari dan jurnalis, dan diakui sebagai salah satu tokoh terpenting dalam sastra Amerika modern.
Hal ini terkait dengan latar belakang karena pelecehan dan trauma seksual di masa kanak-kanak. Dirinya menjadi tidak dapat berbicara selama beberapa tahun.
Kemudian di masa dewasa, dirinya terlibat dalam gerakan hak-hak sipil dan berteman dengan Malcolm X dan Martin Luther King Jr.
9. Mary Wollstonecraft
Melalui tulisannya, Mary Wollstonecraft menjalani pembebasan filosofis dan feminis. Namun, menurut British Library, dirinya diabaikan pada masanya, dikarenakan perselingkuhan dan putrinya yang tidak sah. Reputasinya kemudian marin merusak, dikarenakan publikasi memoar suaminya.
Namun, menurut Stanford Encyclopedia of Philosophy, satu abad setelah kematiannya, dirinya diakui karena tulisan moral dan politiknya.
10. Gertrude Stein (1874-1964)
Gertrude Stein memberontak melawan patriarki. Dirinya memiliki karya sebagai seorang penulis avant-garde dan pelindung yang berdedikasi untuk seniman modern.
Bersama pasangannya, dirinya mengoleksi karya seni, terutama karya seniman avant-garde kontemporer. Mereka juga membina hubungan dengan bohemian Paris di salon Sabtu malam mereka. Belakangan, undangan ke salon Stein menjadi yang paling dicari di Paris.
Menurut The Poetry Foundation, Stein membantu membentuk gerakan artistik yang menuntut bentuk ekspresi baru dan pemutusan kesadaran dengan masa lalu.