Bisnis.com, JAKARTA - Lim Hariyanto Wijaya Sarwono menjadi orang terkaya tertua di Indonesia, di mana, rata-rata usia miliarder lainnya berkisar di 84 tahun.
Tak heran jika kakek berusia 94 tahun ini masuk daftar 50 orang terkaya di Indonesia 2022 versi Forbes, di mana dirinya menempati posisi ke-36, dengan harta kekayaan mencapai US$1,1miliar atau setara dengan Rp17,1 triliun.
Lantas, seperti apa sosok Lim Hariyanto Wijana Sarwono ini dan bagaimana perjalanan membangun kerajaan bisnisnya? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
Mengutip dari Forbes, Rabu (21/12/2022) Lim Hariyanto Wijaya Sarwono, atau lebih dikenal dengan nama Lim Hariyanto memiliki harta kekayaan yang fantastis berkat Harita Group, perusahaan yang bergerak di berbagai bidang, seperti pertambangan nikel dan bauksit, smelter ferronikel, kilang penyulingan alumina, perkebunan kelapa sawit, ekspedisi, kayu, batu bara, hingga properti.
Bermula dari Toko Kelontong
Adapun, Harita Group sendiri bermula dari sang ayah yang bernama Lim Tju King, seorang imigran dari Provinsi Fujian Cina.
Saat itu tahun 1915, guna mengidupi sang keluarga, ayah Lim membuka toko kelontong kecil di Kalimantan Timur. Lalu, sepeninggal sang ayah, Lim Hariyanto pun mengambil alih manajemen toko tersebut dan memutuskan untuk terjun ke bisnis kayu.
Baca Juga
Mengutip Bisnis, Lim Hariyanto Wijaya Sarwono bersama putranya, yakni Lim Gunawan Hariyanto dan Lim Gunardi Hariyanto, memulai perluasan bisnis kayu pada 1980-an dengan membangun Harita Group, mulai dari perdagangan kayu log sampai ke manufaktur kayu lapis pada 1983.
Saat itu, Harita terdaftar dengan nama PT Tirta Mahakam Resources, yang membuat produk kayu lapis, di Jakarta pada 1999.
Lim juga membentuk usaha pertambangan dengan mitra di luar negeri, termasuk produksi emas di Kelian, di Kalimantan Timur, dengan Rio Tinto Plc (RIO). Harita juga mendirikan usaha pada 1996 dengan produser batu bara Thailand Lanna Resources Pcl (Lanna) untuk mengembangkan deposit batu bara di Indonesia.
Hingga akhirnya, ketika Harita membeli land bank pertama dari 17.500 hektar di Kalimantan, Lim Hariyanto Wijaya Sarwono memulai debutnya pada daftar Forbes Billionaires setelah perusahaan perkebunan kelapa sawit itu, Bumitama Agri yang didirikan pada tahun 1996 di Indonesia, go public di Singapura pada tahun 1996.
Tak hanya itu, berdasarkan laporan dari Forbes, Grup Harita milik keluarga Lim juga memiliki mayoritas perusahaan tambang bauksit yang terdaftar, Cita Mineral Investindo.
Penerus Bisnis
Dengan umur yang sudah tidak muda lagi, yakni 94 tahun, diketahui kini anaknyalah yang meneruskan bisnis yang telah dia bangun.
Misalnya, seperti Lim Gunawan Hariyanto pun menjabat dan CEO di beberapa perusahaan, mulai dari Harita Group hingga Bumitama Agri. Terbaru, di bawah kepemimpinannya, Harita Group membangun Halmahera Persada Lygend (HPAL) sebagai pionir penghasil bahan baku baterai mobil listrik di Indonesia. Wilayah operasionalnya berada di Kawasan Industri Pulau Obi dan resmi beroperasi pada 23 Juni 2021.
Sementara, sang putri, yaitu Christina telah menjadi Presiden Komisaris di Harita Kencana Sekuritas.