Bisnis.com, JAKARTA -- Membangun bisnis bukanlah hal mudah, apalagi bukan berasal dari latar belakang orang berada.
Namun, berbekal kegigihan dan ketekukan, tak menutup kemungkinan seseorang bisa membangun bisnis bahkan hingga bernilai US$1 miliar atau menjadi perusahaan Unicorn.
Ada nama Gibran Huzaifah, alumni Institut Teknologi Bandung pada 2012 lalu yang berada di balik kesuksesan perusahaan rintisan eFishery. Perusahaannya baru-baru ini menyandang status sebagai perusahaan Unicorn.
Tak berasal dari keluarga berada, Gibran memulai bisnisnya dari kondisinya yang pernah kelaparan dan tak mampu membeli makan. Dia kemudian menemukan tujuannya berkuliah perikanan dan menjajaki dunia entrepreuneurship di sektor agrikultur untuk mengentaskan kelaparan di Indonesia.
Lantaran ingin hidup mandiri ketika masih duduk di bangku kuliah, Gibran tak segan berjualan donat, menjadi tutor privat, hingga menjadi petugas sebuah minimarket di dekat kampus.
Kemudian, inspirasi untuk mengembangkan diri datang ketika mengikuti mata kuliah Akuakultur. Momentum ini menjadi langkah awal Gibran berbisnis, dengan menyewa kolam di daerah Bojongsoang dengan harga yang murah untuk satu tahunnya.
Baca Juga
Meski panen pertamanya besar hingga mencapai 130kg, namun dia kesulitan melakukan pemasaran hasil panennya. Akhirnya, Gibran memutuskan untuk menjualnya ke toko, dengan konsekuensi hanya mendapat untung tipis.
Dari sana, Gibran memutar otan untuk bisa menjual seluruh hasil panen ikannya, salah satunya dengan menelurkan 'Dorri Foods Indonesia' yang mengeluarkan produk hasil olahan lele.
Tak berhenti dengan satu kolam ikan, dia mengembangkan diri untuk melakukan budidaya ikan hingga saat lulus kuliah di ITB, Gibran sudah memiliki 76 kolam sendiri.
Berinovasi dengan Teknologi
Setelah memiliki banyak kolam, Gibran terpikirkan untuk mulai usaha perikanan dari hulu ke hilir. Salah satu yang menjadi akar permasalahannya adalah tidak adanya teknologi untuk mengatasi masalah pemberian pakan ikan setiap harinya.
Gibran kemudian mengeluarkan prototipe pertama dari teknologi pemberi pakan ikan itu, merakitnya di garasi milik temannya yang tak terpakai.
Dengan kemampuannya dari kuliah di jurusan Teknologi Hayati ITB, Gibran mulai membangun alat yang bisa menyelesaikan perintah berupa SMS yang kemudian mengaktivasi alat pemberi makan ikan. Setelah berbagai percobaan dan kegagalan, teknologi yang berhasil dia ciptakan, eFishery, siap masuk ke pasaran.
eFishery kemudian menjadi Start-Up yang memberikan solusi end-to-end untuk pembudidaya ikan dan udang di Indonesia, mulai dari teknologi smart farming, input, akses pembiayaan, hingga pasar B2B.
Perusahaan rintisan Gibran ini telah berdampak pada ratusan ribu petani di 28 provinsi dan lebih dari 400 kota/kabupaten di Indonesia. Startup ini saat ini merupakan perusahaan teknologi digital terbesar untuk sektor akuakultur di dunia, membantu lebih dari 100.000 pembudidaya, 300.000 tambak, dan mempekerjakan lebih dari 2.000 eFisherian.
eFishery juga menjadi perusahaan pertama di dunia dalam kategori teknologi akuakultur yang mencapai valuasi lebih dari US$1 miliar atau perusahaan Unicorn.
Gibran juga telah mengantongi beragam penghargaan dari pada 2017 tercatat dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia, Ernst & Young Entrepreneur of the Year (kategori Inovasi) pada 2018, MIT Tech Review Innovator Under 35 pada 2019, dan Fortune 40 Under 40 Indonesia pada tahun 2022.