Bisnis.com, JAKARTA -- Bagi sebuah brand untuk mengiklankan produknya di media sosial harus disiapkan matang-matang agar bisa berbuah menjadi pembelian.
Konten iklan yang disajikan sebuah brand tak bisa dibuat sekadar lucu atau viral, tapi kemudian orang yang menonton cepat melupakan brandnya.
Untuk beriklan di media sosial juga punya trik-trik tersendiri agar iklannya ditayangkan tepat sasaran sesuai dengan target produk yang dijual sebuah brand.
Lantas apa saja yang harus dilakukan brand ketika menciptakan konten iklan di media sosial?
Co-Founder agensi Ambilhati, Sandru Emil mengatakan, hal pertama yang bisa dilakukan brand atau agensi yang membuat iklan adalah mempelajari apa saja yang bisa dilakukan di sebuah platform media sosial.
"Ketika kita sebagai agency, saat brainstorm kita nggak cuma ngomongin brand aja, tapi kita harus tahu media sosial yang dipakai bisa ngapain aja ya, toolsnya apa saja," jelasnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (12/10/2023).
Baca Juga
Sebagai salah satu platform layanan tayangan video, Youtube, memiliki berbagai tools atau alat yang bisa dimanfaatkan oleh kreator untuk analisis mengetahui tren dan perilaku penonton yang menjadi target pasarnya.
Selain itu, ada bantuan dari Artificial Intelligence (AI) yang bisa membantu kreator, terutama kreator iklan untuk mempermudah pembuatan iklan dalam format horizontal menjadi vertikal.
"Di Youtube misalnya, ada tools-tools yang bisa memperkaya kreatif kita, sambil jalan sambil ngerti platform ini bisa ngapain," jelas Sandru.
Kedua, bagi brand agar jangan hanya mengejar viral, sedangkan pesan pemasarannya dan brand-nya tidak jelas terpampang.
Untuk membangun awareness atau kesadaran penonton, pesannya yang ditayangkan dan brand yang mengiklankan harus jelas. Selain itu, buat iklan yang menarik agar tidak dilewatkan oleh penonton.
"Di Youtube ada aturan yang baku, misalnya 5 detik pertama harus menarik, dan cara lainnya agar iklan nggak diskip. Jadi brand sebisa mungkin bikin video sangat menarik di awal bahkan kalau bisa brand masuk secepat mungkin, jangan takut memasukkan nama brand secepat mungkin," paparnya.
Ketiga, jangan sampai konten yang dibuat hanya sekadar seru atau lucu, tapi mudah dilupakan. Upayakan memainkan emosi atau perasaan penonton supaya mereka tidak mudah lupa isi dari kontennya bahkan sampai bisa tertarik dan melakukan pembelian dari brand tersebut.
"Jadi pikirkan bagaimana bikin iklan yang memorable. Kita ada produk yang kita jual, tapi cara orang menerima dan konsumsi informasi kan tidak cuma bisa dikasih tahu, tapi harus melibatkan emosi dan perasaan mereka juga," tuturnya.
Caranya antara lain bisa dengan membawa unsur komedi, keseruan, cerita horor dan lainnya, dengan tetap memastikan agar brandnya tidak hilang.
"Tapi iklan juga nggak boleh cuma ngomongin brand doang, karena orang nggak peduli. Kalau bikin iklan Rp100 miliar tapi cuma ngomong "ini beli, ini beli", nanti orang cuman kecuci otak aja. Menurut saya cara yang sangat kasar dan nggak menghargai penontonnya," imbuh Sandru.