Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sosok Miliarder Palestina, Bashar Masri yang Berperang Lawan Israel

Bashar Masri memiliki latar belakang pekerjaan yang kuat dalam konsultasi manajemen dan manajemen industri.
Miliarder asal Palestina, Bashar Masri yang berperang  melawan Israel/Time
Miliarder asal Palestina, Bashar Masri yang berperang melawan Israel/Time

Bisnis.com, JAKARTA -- Ketegangan antara Palestina dan Israel semakin memanas setelah Palestina untuk pertama kalinya melancarkan serangan ke Israel pada akhir pekan lalu. 

Militer Israel yang tak pernah gentar melawan Palestina pun mengembalikan serangan tersebut dan mendeklarasikan perang dengan Hamas yang membantu Palestina menyerang Israel. 

Serangan yang kini berasal dari dua belah pihak mendapat perhatian lebih dari seluruh dunia. Kedua pihak semakin banyak mendapatkan dukungan, termasuk milarder asal Palestina Bashar Masri. 

Siapakah Bashar Masri? 

Bashar Masri merupakan pria kelahiran Arab 3 Februari 1961. Dia adalah seorang miliarder yang meraup cuannya dari menjadi seorang pengusaha.

Ketika dia lahir, Israel tengah menginvasi Tepi Barat dan mengakhiri kendali Yordania pada 1967. Saat dia tumbuh dewasa, Masri sempat berkonfrontasi dengan tentara Israel yang berpatroli di kampung halamannya dan menegakkan pemerintahan Israel.

Saat di sekolah menengah, dia pernah merencanakan demonstrasi dan menulis surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Kurt Waldheim untuk memprotes pendudukan dan menyuarakan fakta bahwa di Palestina ada orang Palestina dan tidak  boleh dijajah.

Atas aksi tersebut, membuatnya dikirim ke penjara, dan beruntung tak ditembak mati di tempat. Masri ditangkap karena melempar batu dan menghabiskan beberapa malam di sel pada 1975 ketika dia berusia 14 tahun. 

Pada saat dia berusia 16 tahun, dia kembali masuk penjara sehingga dia melewatkan ujiannya. Setelah dibebaskan, ayahnya menyekolahkan putranya untuk menyelesaikan sekolah menengah atas di Kairo, Mesir.

Sebelum namanya menjadi besar, Masri sempat mengenyam pendidikannya di Mesir, sebelum pindah ke Amerika Serikat. Dia lulus dari Virginia Tech dengan gelar Sarjana Sains di bidang Teknik Kimia pada 1983.

Dilansir dari Bloomberg, pria kelahiran Palestina tersebut bekerja di sejumlah negara, antara lain Kerajaan Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Inggris, sebelum memutuskan kembali ke Palestina dan menetap di sana pada pertengahan 1994. 

Dia memiliki latar belakang pekerjaan yang kuat dalam konsultasi manajemen dan manajemen industri. Masri pernah menjadi pelopor proyek-proyek investasi besar dan signifikan secara ekonomi, termasuk perumahan terjangkau bagi masyarakat di Maroko, pembangunan komersial dan perumahan di Yordania, dan proyek real estate perumahan di Mesir.

Masri juga merupakan pendiri dan Ketua Dewan Massar International yang didirikan pada 1994 dan seorang  pendiri dan visioner di balik "Kota Rawabi" berteknologi tinggi, kota terencana pertama di Palestina.

Dia juga berkontribusi menjadi pendiri dan CEO Bayti Real,  Perusahaan Investasi Perkebunan yang membangun kota tersebut.

Dia juga mendirikan dan mengelola dana ekuitas Palestina pertama, sebuah inisiatif investasi senilai US$90 juta. Atas hasil kerjanya, Masri termasuk dalam daftar Sepuluh Orang Terkaya Palestina pada 2016.

Masri juga pernah dinobatkan oleh World Economic Forum sebagai Global Leader of Tomorrow dan termasuk dalam World's 50 Greatest Leaders pada 2018 oleh majalah Fortune.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper