Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sosok Larry Ellison, Jadi Orang Terkaya Ke-5 di Dunia dengan Kekayaan Rp2.700 T Usai Saham Oracle Reli

Profil Larry Ellison, pendiri Oracle yang jadi orang terkaya ke-5 di dunia usai saham perusahaannya melambung.
Larry Ellison, pendiri Oracle yang jadi orang terkaya ke-5 di dunia
Larry Ellison, pendiri Oracle yang jadi orang terkaya ke-5 di dunia

Bisnis.com, JAKARTA - Larry Ellison, pengusaha asal Amerika Serikat dan pendiri perusahaan perangkat lunak, Oracle mencatatkan lonjakan kekayaan hingga membuatnya naik ke posisi 5 orang terkaya di dunia.  

Larry Ellison, salah satu pendiri dan chief technology officer Oracle, melihat kekayaan bersihnya meroket setelah saham perusahaan perangkat lunak tersebut mencapai rekor tertinggi awal pekan ini.

Mengutip Forbes, kekayaan bersih Ellison melonjak US$17 miliar Rp276,86 triliun menjadi US$170 miliar pada Rabu pagi, menurut pelacak miliarder real-time Forbes.  

Lonjakan kekayaan tersebut juga menjadi perolehan kenaikan kekayaan terbesar harian dibandingkan miliarder mana pun dalam daftar tersebut, kata Forbes.

Profil Larry Ellison

Pria berusia 79 tahun itu kini menjadi orang terkaya kelima dalam daftar Forbes, di belakang salah satu pendiri Meta, Mark Zuckerberg, yang berada di urutan ke-4, CEO LVMH Bernard Arnault di nomor 3, dan pendiri Amazon Jeff Bezos di nomor 2, sementara CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, masih berada di puncak daftar dengan kekayaan bersih US$210 miliar. 

Ellison lahir pada 17 Agustus 1944, di New York City dari Florence Spellman, seorang ibu Yahudi dan ayah kandungnya adalah seorang pilot Korps Udara Angkatan Darat keturunan Amerika Serikat dan Italia. 

Lantaran mengidap penyakit saat masih bayi, Ellison diadopsi oleh pamannya dan pindah ke Pantai Selatan Chicago, dan bersekolah di South Shore High School. 

Dia kemudian melanjutkan ke perguruan tinggi di University of Illinois at Urbana–Champaign dan terdaftar sebagai mahasiswa kedokteran. Di universitas tersebut, dia juga sempat dinobatkan sebagai mahasiswa sains terbaik.  

Namun, Ellison mengundurkan diri tanpa mengikuti ujian akhir setelah tahun kedua karena ibu angkatnya meninggal dunia. 

Pada 1966 dia kembali berkuliah di University of Chicago selama satu semester, di mana dia sempat belajar fisika dan matematika dan juga pertama kali mengenal desain komputer. Dia kemudian pindah ke Berkeley, California dan memulai karirnya sebagai pemrogram komputer untuk berbagai perusahaan. 

Selepas kuliah dia mulai bekerja di perusahaan Ampex Corporation, dengan salah satu proyek yang dikerjakan bernama "Oracle", yang menyediakan database untuk CIA. 

Proyek database Oracle tersebut akhirnya dirilis perdana pada 1979, dan pada 1983 dia akhirnya membentuk perusahaan database Oracle System Corporation. 

Sebagian besar kekayaan bersih Ellison berasal dari 40% sahamnya di Oracle, yang sahamnya naik 12% pada Rabu sore menjadi US$138,86 per saham. Secara year to date (ytd), harga saham Oracle melonjak 33%

Reli ini terjadi meskipun Oracle merilis pendapatan kuartal keempat pada hari Rabu yang jauh dari perkiraan analis.

Perusahaan juga mengumumkan kesepakatan cloud dengan OpenAI dan Google yang didukung Microsoft, yang akan membuat database Oracle tersedia di Google Cloud akhir tahun ini.

Oracle melaporkan laba bersih US$3,1 miliar, dan pendapatan US$14,3 miliar. Sisa kewajiban kinerja (RPO), atau jumlah pendapatan yang diproyeksikan perusahaan dari kesepakatan yang ada di kuartal mendatang, naik 44% menjadi US$98 miliar, didorong oleh pertumbuhan penjualan yang kuat. Hal ini kemungkinan besar mendorong respons positif yang kuat dari investor.

Oracle meninggalkan Silicon Valley menuju Austin pada 2020 dan mengumumkan pada April 2024 bahwa mereka akan memindahkan kantor pusatnya ke Nashville.  

Ellison mengatakan kota ini adalah tempat yang luar biasa untuk ditinggali dan merupakan pusat industri yang paling dia nantikan, yaitu industri kesehatan.

Oracle, yang dikenal luas dengan teknologi basis datanya, kini tengah melebarkan sayapnya dengan merambah ke sektor perawatan kesehatan ketika melakukan akuisisi perusahaan TI kesehatan dan perangkat lunak catatan kesehatan elektronik Cerner senilai US$28 miliar pada Juni 2022.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper