Bisnis.com, JAKARTA - Pasti sudah banyak yang tidak asing dengan salah satu hotel paling ternama di India, bahkan di dunia, yakni Hotel Taj Mahal Palace, hotel mewah yang pernah jadi sasaran teror besar di India.
Kejadian tragis pada 2008 silam itu bahkan didokumentasikan dan dibuat menjadi film dalam "Hotel Mumbai" yang dirilis pada 2018, di mana sekelompok teroris menyandera para pengunjung hotel hingga menewaskan 164 orang.
Hotel bintang lima itu masuk dalam salah satu bangunan bersejarah di India, yang juga menjadi hotel mewah pertama di India. Hotel tersebut dibangun oleh salah satu konglomerat terbesar di India, pendiri Tata Group.
Hotel Taj Mahal Palace yang ikonik di Mumbai itu sudah dibuka sejak 1903. Hotel itu dibangun oleh Jamshedji Tata untuk menempatkan India di peta wisata dunia setelah wabah yang melanda negara itu pada akhir 1800-an dan untuk menyediakan lapangan kerja bagi ribuan orang.
Sejak 1903, hotel utama Indian Hotels Company Limited (IHCL) ini telah menjadi tuan rumah bagi para pejuang kemerdekaan, raja, pejabat tinggi, dan tokoh terkemuka dari seluruh dunia.
Keajaiban arsitektur yang memadukan gaya Moor, Oriental, dan Florentine dengan pengaruh India kontemporer menjadikannya perpaduan yang terbaik di dunia.
Baca Juga
Dari kamar dan suite yang ditata dengan indah hingga ruang dansa dan ruang makan yang megah, ditambah dengan fasilitas kesehatan dan koleksi seni yang luas, Taj Mahal Palace, Mumbai jadi "surga" bagi para penikmatnya.
Mengenal Sosok Jamshedji Tata
Nama Jamshedji Tata begitu dihormati di India, salah satunya karena menjadi salah satu konglomerat terbesar di India, Tata Group.
Lahir di Gujarat, India pada 2 Maret 1839, Jamshedji lahir dari keluarga pendeta Parsi Zoroaster yang miskin. Keluar dari tradisi kependetaan dari keluarga dan agamanya, Jamshedji menempuh pendidikan formal dan membangun bisnis.
Dia pindah ke Bombay bersama ayahnya saat usianya baru 14 tahun dan mendaftar di Elphinstone College menyelesaikan pendidikannya sebagai "Green Scholar" dan menikah dengan Hirabai Daboo saat masih menjadi mahasiswa.
Setelah lulus dari Elphinstone College di Bombay pada 1858, dia bergabung dengan perusahaan perdagangan ekspor milik ayahnya, dan membantu mengembangkan bisnisnya.
Di bawah kepemimpinannya, Jamshedji mendirikan cabang-cabang perusahaan ekspor ayahnya di Jepang, China, Eropa, dan Amerika Serikat. Ayahnya kemudian mengirimnya ke China untuk belajar bisnis.
Mulai dari Bisnis Kapas
Di China, Jamshedji menemukan bahwa industri kapas sedang berkembang pesat dan ada peluang untuk menghasilkan keuntungan besar.
Jamshedji akhirnya memutuskan untuk membuka bisnisnya sendiri, mengubah sebuah ladang minyak menjadi pabrik kapas, yang dia beri nama Alexandra Mill. Namun, dua tahun kemudian dia menjual pabriknya untuk mendapatkan keuntungan.
Kemudian, pada 1874, Jamshedji Tata mendirikan Central India Spinning, Weaving, and Manufacturing Company di Nagpur, yang kala itu belum populer jadi lokasi bisnis.
Namun, dengan keahlian berbisnisnya, dia berhasil mengembangkan bisnis katunnya, hingga punya ambisi untuk membangun bisnis lainnya, mulai dari bisnis besi dan baja, lembaga pendidikan, hotel unik, dan pembangkit listrik tenaga air.
Dari semua mimpinya, hanya hotel yang menjadi kenyataan. Dia mendirikan dan meresmikan Hotel Taj Mahal di tepi pantai Colaba di Mumbai pada Desember 1903.
Sejak itu, bidang hotel di perusahaan Tata juga terus berkembang dengan membuka resor bintang lima pertama di India pada 1974, Fort Aguada Beach Resort di Goa. Kemudian, pada 1970-an, Taj Group juga memulai bisnisnya di hotel metropolitan, membuka hotel mewah bintang lima, Taj Coromandel di Chennai.
Selain itu, pada 1974, dia mengakuisisi saham dan kontrak operasi untuk Taj President, yang sekarang Vivanta by Taj President, sebuah hotel bisnis di Mumbai. Selanjutnya pada 1977, dia juga membuka Hotel Taj Mahal di Delhi pada 1978.
Tak hanya berekspansi di India, pada 1980, Taj Group berhasil melebarkan sayap, membuka hotel pertamanya di luar India, Taj Sheba Hotel di Sana'a, di Yaman dan pada akhir 1980-an.
Grup ini juga mengakuisisi saham di St. James' Court Hotel yang sekarang menjadi Taj 51 Buckingham Gate Suites and Residences dan St. James' Court, A Taj Hotel di London. Kemudian, pada 2005, The Pierre di New York City juga diakuisisi.
Pada tanggal 9 Maret 2022, Taj Exotica Resort & Spa, The Palm, Dubai, dibuka. Hotel ini menjadi tambahan terbaru untuk grup The Taj Hotel. Properti lain dari grup ini juga termasuk Taj Jumeirah Lakes Towers Dubai dan Taj Dubai.
Memiliki bisnis hotel dan berbagai bisnis di berbagai industri lainnya, Jamshedji menyumbang sebagian besar hartanya untuk pendidikan dan layanan kesehatan. Dia pernah dinobatkan sebagai filantropis terbesar abad ke-20 oleh EdelGive Foundation dan Hurun Research India dengan perkiraan sumbangan sebesar US$102 miliar.
Pada 1900, Jamshedji menderita penyakit serius dan meninggal pada 19 Mei 1904. Dia dikuburkan di pemakaman Parsi di Inggris.