Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bernard Arnault dan Larry Ellison Berebut Posisi Orang Terkaya Ke-4 Dunia

Bernard Arnault sejajar dengan Larry Ellison, perebutkan posisi orang terkaya keempat di dunia.
Bernard Arnault/reuters
Bernard Arnault/reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Sang maestro mode memperoleh kekayaan signifikan di awal tahun ini, lebih tinggi dari yang dikantongi Elon Musk, Mark Zuckerberg, dan siapa pun dalam daftar orang kaya global.

Menurut data Bloomberg Billionaires Index, Bernard Arnault, pendiri dan CEO LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton, tercatat lebih kaya sekitar US$14 miliar pada pekan kedua 2025.

Pada Kamis pekan lalu, dia berhasil melampaui pendiri Oracle, Larry Ellison dan menempati posisi keempat dalam daftar orang terkaya versi Bloomberg dengan perkiraan kekayaan sebesar US$190 miliar. Kekayaannya naik US$15 miliar dalam satu hari.

Namun, pada Senin (20/1/2025), kekayaan Arnault telah turun dan jadi sejajar dengan Larry Ellison, sebesar US188 miliar.

Taipan mewah tersebut telah memperoleh lebih banyak kekayaan tahun ini daripada pendiri Binance Changpeng Zhao, yang naik hampir US$12 miliar pada penutupan pasar Kamis lalu, dan "Donald dari Dubai" Hussain Sajwani, yang kekayaannya naik sekitar US$10 miliar.

Zuckerberg dan Musk menjadi peraih keuntungan terbesar berikutnya. Para CEO Meta dan Tesla telah menambahkan sekitar US$9 miliar dan US$7 miliar ke kekayaan mereka masing-masing hanya dalam waktu dua pekan.

Kekayaan bersih Arnault melonjak pada Kamis karena saham LVMH melonjak 9% hingga ditutup pada harga tertinggi sejak September. Arnault memiliki sekitar 48% dari konglomerat mewah tersebut, yang menaungi sekitar 75 merek, termasuk Tiffany & Co, Dom Perignon, dan Sephora.

Saham LVMH melonjak karena ada harapan akan pulihnya permintaan barang mewah setelah pesaingnya Richemont pemilik merek seperti Cartier dan Chloé, melaporkan rekor penjualan kuartalan dengan pertumbuhan sekitar 20% di seluruh Eropa, Amerika, Jepang, Timur Tengah, dan Afrika.

Selera konsumen terhadap produk mahal juga kembali menggeliat setelah pandemi karena orang-orang kembali bepergian dan berbelanja. 

Namun, bisnis barang mewah baru-baru ini mengalami kesulitan karena inflasi yang tinggi, suku bunga yang lebih tinggi, dan ketakutan ekonomi telah mengurangi permintaan bahkan di antara pembeli kaya.

Arnault, yang dijuluki "Serigala Berbaju Kasmir," menduduki peringkat sebagai orang terkaya di dunia Maret tahun lalu dengan kekayaan lebih dari US$230 miliar, tetapi kekayaan bersihnya menyusut lebih dari US$50 miliar pada Desember karena saham LVMH anjlok. 

Meskipun mengalami kenaikan terbaru, kekayaan Arnault saat ini bahkan tak sampai setengah kekayaan Musk, yang bernilai US$439 miliar.

Namun, dengan memperhitungkan penurunan kekayaan Arnault, 10 orang terkaya di dunia menambahkan lebih dari US$500 miliar ke kekayaan gabungan mereka pada 2024, sehingga total kekayaan mereka meningkat menjadi lebih dari US$2 triliun.

Kelompok tersebut diuntungkan oleh kehebohan seputar kecerdasan buatan, pemotongan suku bunga Federal Reserve, prospek ekonomi AS yang membaik, dan harapan bahwa pemotongan pajak dan deregulasi yang direncanakan Donald Trump sebagai presiden akan meningkatkan laba perusahaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper