Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah miliarder dunia berhasil mendulang kekayaan besar tahun ini, bahkan kekayaan Elon Musk menembus rekor di atas US$400 miliar.
Tak hanya itu, kekayaan pendiri Facebook Mark Zuckerberg juga meningkat hampir US$92 miliar.
Pada pertengahan Desember, total kekayaan 20 orang terkaya di dunia telah tumbuh menjadi sebesar US$3 triliun.
Namun, kejayaan itu nyatanya tidak semua miliarder memiliki sepanjang tahun ini. Perlambatan pertumbuhan ekonomi di China dan pasar saham yang lebih lemah di Eropa menjadi penyebab menyusutnya kekayaan ratusan miliarder.
Mengutip Forbes, ada 5 miliarder yang kehilangan kekayaan terbanyak sepanjang 2024. Ada Bernard Arnault, Chief Executive Officer LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton, yang sempat menjadi orang terkaya di dunia hampir sepanjang paruh pertama 2024.
Kemudian ada Carlos Slim Helu dari Meksiko, pewaris L'Oreal Francoise Bettencourt Meyers, founder Temu Colin Huang dari China, dan termasuk pendiri Microsoft Bill Gates, yang sempat bercokol di posisi teratas selama 18 tahun.
Baca Juga
Berikut 5 miliarder paling boncos sepanjang 2024
1. Bernard Arnault
Bernard Arnault dari perusahaan barang mewah terkemuka LVMH adalah orang yang paling rugi tahun ini, dalam nilai dolar AS. Pendiri kerajaan barang mewah Prancis itu sempat berkuasa sebagai orang terkaya di dunia dari akhir Januari hingga akhir Mei.
Namun, saham LVMH yang terdaftar di Paris, yang mencapai puncaknya pada bulan Maret, terus turun sejak April di tengah melemahnya permintaan dari pembeli barang mewah di China, yang mengakibatkan hilangnya hampir US$25 miliar dari kekayaan Arnault, turun 12,6%.
Hingga pertengahan Desember, Arnault turun ke posisi ke-5 orang terkaya di dunia dalam peringkat Miliarder Real-Time Forbes, dengan kekayaan yang diperkirakan mencapai US$171,3 miliar.
2. Carlos Slim Helú
Carlos Slim Helú dari Meksiko adalah orang yang paling rugi terbesar kedua tahun ini. Asetnya yang paling berharga sejauh ini adalah sahamnya di perusahaan telekomunikasi seluler América Móvil yang berbasis di Meksiko, yang beroperasi di 22 negara di Amerika Latin, Eropa Tengah, dan Eropa Timur.
Penurunan hampir 20% pada saham América Móvil, ditambah dengan beban melemahnya peso Meksiko terhadap dolar AS, menyebabkan penyusutan kekayaannya sebesar US$22,9 miliar menjadi sekitar US$81,3 miliar.
3. Francoise Bettencourt Meyers
Permintaan konsumen yang melemah di China juga turut menjadi penyebab signifikan mengurangi kekayaan pewaris L'Oréal, Francoise Bettencourt Meyers, perusahaan kosmetik raksasa yang didirikan oleh kakeknya.
Penjualan di Asia Utara, yang mencakup China, turun 6,5% pada kuartal ketiga di tengah kondisi penurunan pembelian dari China.
Dari kondisi tersebut, sahamnya turun hampir 24% hingga 13 Desember, menghapus US$22 miliar dari kekayaan bersih Bettencourt Meyers.
Meskipun mengalami penurunan yang cukup besar, dia masih menjadi wanita terkaya kedua di dunia dengan kekayaan US$74,7 miliar, berada di belakang pewaris Walmart, Alice Walton.
4. Colin Huang
Pendiri dan mantan pemilik perusahaan pengecer daring PDD Holdings, Colin Huang, sempat naik menjadi orang terkaya di China musim panas ini.
Namun, kemudian sahamnya mengalami penurunan tajam sebesar 31%, yang dimulai pada Agustus setelah gagal mencapai estimasi laba kuartal kedua. Hal itu kemudian merampas gelar orang terkaya di China darinya.
Huang mengakhiri tahun dengan penurunan kekayaan sampai US$15,3 miliar. Kini dia menempati posisi sebagai miliarder Tiongkok terkaya keempat, dengan kekayaan US$36 miliar.
5. Bill Gates
Top Loser terbesar kelima tahun ini adalah Bill Gates, yang mengalami penurunan kekayaannya sebesar US$12 miliar. Namun, penurunan kekayaannya lebih berkaitan dengan perombakan aset daripada karena pergerakan harga saham.
Ketika mantan istri Bill, Melinda French Gates, mengundurkan diri sebagai wakil ketua Yayasan Bill & Melinda Gates pada bulan Juni, dia mengumumkan bahwa dia akan menerima US$12,5 miliar untuk upaya filantropisnya.
Sumber dana tersebut tidak diungkapkan, tetapi menurut Forbes, aset tersebut berasal dari Bill sendiri, dan bukan dari Yayasan Gates.