Bisnis.com, JAKARTA - Sektor usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) menjadi salah satu pilar utama dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Hal ini karena UMKM memberikan peluang bagi masyarakat untuk berwirausaha, menciptakan lapangan pekerjaan dan dapat meningkatkan daya saing ekonomi. Dengan semakin banyaknya orang yang memulai usaha kecil, dapat menciptakan perputaran ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.
Meskipun UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional, masih banyak kendala yang dialami oleh UMKM.
Pendiri Local Preneur Eko Baskoro mengatakan beberapa kendala yang dihadapi UMKM diantaranya akses pembiayaan, dan transformasi digital dimana masih banyak UMKM yang memakai cara konvensional dalam berbisnis.
Selain itu, kemampuan manajerial dan kurangnya pelatihan bagi para pelaku UMKM dalam mengelola usaha secara efisien.
Melihat kendala ini, pria asal Bondowoso, Jawa Timur itu mendirikan Local Preneur Indonesia sebuah komunitas yang memberikan dukungan kepada pelaku UMKM dengan pendekatan berbasis Empathy Produktif dan keberlanjutan.
Baca Juga
Dia mengatakan Local Preneur Indonesia tidak sekadar memberikan modal, tetapi juga menciptakan usaha bagi mereka yang ingin mandiri. Program ini menyiapkan semua kebutuhan awal untuk bisnis, termasuk peralatan, modal, hingga tempat usaha jika diperlukan. Setelah usaha siap, kepemilikan 100% diserahkan kepada penerima manfaat, tanpa syarat atau pembagian keuntungan.
Selain itu, katanya, Local Preneur Indonesia juga memberikan pendampingan untuk memastikan usaha yang didirikan dapat berjalan secara berkelanjutan. Pendampingan ini mencakup edukasi bisnis, strategi pemasaran, serta peningkatan kapasitas manajemen usaha agar pelaku UMKM mampu bersaing di pasar.
"Program ini bukan sekadar bantuan sementara, melainkan investasi sosial jangka panjang. Kami ingin memastikan bahwa usaha kecil yang kami bantu tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang menjadi bisnis yang mandiri dan berdaya saing,” ujarnya.
Sejak didirikan, Local Preneur Indonesia telah mendukung berbagai jenis usaha, mulai dari pemenuhan kebutuhan pokok, minuman kekinian, olahan pisang, hingga bengkel sepeda motor.
Local Preneur Indonesia juga menjalankan program sosial Jejak Peduli yang terdiri dari tiga aksi utama. Pertama, program makan gratis di warung kecil yang berpindah-pindah, dengan biaya ditanggung oleh Local Preneur Indonesia agar pemilik warung tetap memperoleh pendapatan. Kedua, belanja gratis untuk ibu rumah tangga, yang juga berpindah-pindah antar warung, dengan biaya belanja dibayar untuk mendukung usaha kecil. Terakhir, bantuan duka untuk daerah pinggiran dan terpencil, memberikan air mineral, dana, serta kebutuhan lain untuk meringankan beban keluarga yang sedang berduka.
Menurutnya, pendekatan berbasis Empathy Produktif memastikan bahwa setiap bantuan yang diberikan tidak hanya membantu penerima manfaat, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal secara lebih luas.
Selain Jejak Peduli, Local Preneur Indonesia juga tengah membangun program Seduh Preneur. Sebuah kolaborasi antara Local Preneur Indonesia dan Ukopia, sebuah usaha kopi lokal yang juga dimiliki oleh founder Local Preneur Indonesia.
Kolaborasi ini memberikan kesempatan bagi anak muda untuk memiliki usaha sendiri di bidang kopi. Program ini tidak hanya menyediakan pelatihan barista dan manajemen kedai kopi, tetapi juga memberikan dukungan berupa akses ke bahan baku berkualitas serta strategi pemasaran yang efektif.
Program ini dirancang untuk memberikan peluang usaha yang nyata bagi anak muda, memungkinkan mereka untuk mengembangkan bisnis kopi mereka sendiri dengan dukungan penuh dari ekosistem Local Preneur Indonesia.