Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Cara Bisnis Keluarga Dapat Beradaptasi dengan Covid-19

Tetapi bisnis keluarga berbeda dari perusahaan lain dalam bentuk kepemilikan yang mereka kemampuan untuk mengambil tindakan kritis lebih cepat untuk dapat membantu mereka melewati masa-masa sulit ini
Ilustrasi bisnis keluarga
Ilustrasi bisnis keluarga

Bisnis.com, JAKARTA -- Selalu ada tantangan unik ketika menjalani bisnis keluarga, terutama ketika harus membuat keputusan sulit di masa-masa sulit, terutama di tengah pandemi yang membuat lubang di saku untuk menjaga bisnis tetap bertahan.

Josh Baron (mitra dan salah satu pendiri BanyanGlobal Family Business Advisors) dan Ben Francois dalam artikel Harvard Business Review, menulis dalam "Buku Pedoman Krisis untuk Bisnis Keluarga," krisis ini memaksa bisnis keluarga untuk melakukan banyak pertimbangan yang sebelumnya tidak dapat dibayangkan saat berhadapan dengan dinamika keluarga yang kompleks.

"Tetapi bisnis keluarga berbeda dari perusahaan lain dalam bentuk kepemilikan yang mereka kemampuan untuk mengambil tindakan kritis lebih cepat untuk dapat membantu mereka melewati masa-masa sulit ini," seperti dikutip melalui Forbes, Rabu (15/7).

Survei BanyanGlobal baru-baru ini tentang bisnis keluarga menemukan bahwa 82% responden telah melihat dampak negatif pada bisnis mereka dari pandemi Covid-19 di dan sekitar setengah dari mereka mengatakan dampaknya signifikan.

"Selama masa krisis pada bisnis keluarga, anggota keluarga cenderung berkumpul dan melakukan apa pun untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mereka,” kata Kimberly A. Eddleston, seorang profesor kewirausahaan dan inovasi di Northeastern University dan editor senior di EIX Dewan Editorial.

"Peluang bagi keluarga untuk bersatu dan bekerja menuju tujuan bersama membuat keluarga lebih kuat," tambahnya.

Berikut adalah lima tips untuk bisnis keluarga agar tetap mampu beradaptasi dan melewati masa krisis Covid-19.

1. Fokus pada inovasi. Jangan sia-siakan kesempatan ini untuk melihat dengan seksama cara kerja berbagai hal.

2. Mulailah berpikir tentang ke mana arah perusahaan Anda nantinya setelah ini. Bagaimana menjaga segala sesuatunya berjalan sekarang dan mempertahankannya hingga krisis selesai.

3. Saat krisis, penting untuk menyimpan uang dalam bentuk tunai. Pastikan Anda mengambil langkah untuk memperkuat neraca, sehingga Anda dapat menavigasi risiko lain yang akan datang. Sekitar 60% responden survei mengatakan mereka telah mengurangi atau mengubah biaya operasional untuk menghemat uang.

4. Pertahankan pendirian Anda dan nilai bisnis Anda. Siapa Anda sebagai perusahaan, dan sebagai individu akan terlihar dari keputusan yang Anda buat dalam suatu krisis. Sebagai pengusaha bisnis keluarga, Anda ingin memastikan tentang siapa Anda sebagai keluarga dan nilai-nilai apa yang di bawa ke bisnis ini?

5. Komunikasi adalah faktor paling penting dalam bisnis keluarga agar berjalan lancar. Hubungan saling percaya adalah salah satu aset paling berharga dari bisnis keluarga. Dengan tidak adanya komunikasi, orang akan menarik kesimpulan sendiri - yang seringkali negatif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler