Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SANG TAIPAN: Li Shu Fu, Pemburu Saham Otomotif Dunia

Li Shu Fu merupakan figur paling masyhur di dunia otomotif dunia pada 2010 saat membeli produsen kendaraan asal Swedia, Volvo dari Ford Motor Co. seharga US$1,5 miliar.
Li Shu Fu, pendiri dan chairman Zhejiang Geely Holding Group, menghadiri konferensi Volvo S90 di Shanghai, China, 2 November 2016. /REUTERS
Li Shu Fu, pendiri dan chairman Zhejiang Geely Holding Group, menghadiri konferensi Volvo S90 di Shanghai, China, 2 November 2016. /REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Lahir di salah satu provinsi terkaya di China saat ini, Li Shu Fu (58) telah membangun kerajaan bisnis di Zhejiang melalui pemburuan saham perusahaan otomotif di dunia.

Li merupakan figur paling masyhur di dunia otomotif pada 2010 saat membeli produsen kendaraan asal Swedia, Volvo dari Ford Motor Co. seharga US$1,5 miliar. Transaksi itu dilakukan setelah melalui 2 tahun proses negosiasi. Hasil berburu itu mampu mengembangkan bisnisnya menjadi perusahaan otomotif milik swasta terbesar di China.

Bloomberg Billionaires Index mencatat, Chairman Zhejiang Geely Holding Group itu menjadi orang terkaya ke-49 dengan nilai kekayaan US$30,5 miliar. Angka tersebut setara dengan 0,14 persen produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS).

Pada usia 19 tahun, Li menggunakan 100 yuan atau US$16 pemberian ayahnya untuk membangun usaha fotografi dengan mengambil gambar para turis.

Empat tahun kemudian atau pada 1986, setelah lulus dari Yanshan University dengan gelar master engineering, Li membangun Zhejiang Geely Holding Group sebagai perusahaan suku cadang kulkas.

Dengan mengembangkan berbagai produk, Geely berhasil masuk ke pasar roda dua dalam waktu 8 tahun setelah mengakuisisi perusahaan pelat merah yang terancam bangkrut.

Pada 1998, Geely berhasil memproduksi mobil pertamanya Haoqing SRV, serta merakit 600.000 kendaraan roda dua dan 150.000 roda empat hingga 2000. Pada Juni 2017, saham Lotus Cars, kendaraan sport ikonik asal Inggris dilahap oleh Zhejiang Geely.

Visi Li terhadap kendaraan masa depan membuatnya tidak ragu menjadikan Lotus sebagai kendaraan elektrik untuk menyaingi Porsche dan Ferrari dengan cara yang berbeda.

Perusahaan yang berbasis di Hangzhou ini mencatatkan pendapatan senilai 326 miliar yuan atau setara dengan US$50,7 miliar pada 2020. Geely juga menjadi penyelamat Proton asal Malaysia yang kala itu terpuruk, dengan menguasai 49,9 persen sahamnya.

Sebagai pebisnis otomotif di sektor swasta terkuat, Li mengakuisisi saham Daimler AG senilai 7,3 miliar euro atau US$9 miliar pada 2018. Masih di tahun yang sama, Li juga mengambil alih kepemilikan 14,9 persen saham produsen truk AB Volvo.

Dia juga melirik industri kendaraan udara dengan menggelontorkan investasi senilai 50 juta euro atau US$55 juta kepada Volocopter, produsen pesawat asal Jerman pada 2019.

Li berhasrat menyediakan layanan taksi udara di China setelah pada 2017 membeli perusahaan produsen mobil terbang, Terrafugia yang berbasis di Massachusetts. Industri otomotif yang menerima uang segar dari Li lainnya adalah London Electric Vehicle Company.

Terbaru, Li terlibat dalam pengembangan industri luar angkasa setelah Geely menerima lisensi untuk memproduksi satelit dengan kapasitas tahunan mencapai lebih dari 500 unit. Aksinya juga langsung diikuti sejumlah perusahaan raksasa China.

Mayoritas kekayaan Li berasal dari kepemilikan tunggalnya di Zhejiang Geely Holding Group yakni 23 juta saham. Sebanyak 10% saham dipegang oleh putranya Li Xingxing.

Sepak terjang yang cukup moncer dari Eric Li, nama baratnya, berbuah makin manis saat dia terpilih mewakili Kongres Rakyat Nasional ke-13. Sebelumnya Li terpilih menjadi anggota Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper