Bisnis.com, JAKARTA - Nama mantan Chief Eksekutif Officer (CEO) Louis Vuitton Michael Burke muncul sebagai calon terdepan untuk menjadi pemimpin dan CEO LVMH Fashion Group.
LVMH Fashion Group sendiri mencakup merek mewah asal Prancis dan mendunia mulai dari Celine, Kenzo, dan Loewe.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (17/4/2023), Bila Michael Burke mampu mendapatkan posisi tersebut, dia akan menggantikan posisi Sidney Toledano, yang menjadi penasihat CEO LVMH Bernard Arnault dan terus mengelola beberapa merek grup tersebut.
Meski demikian, sampai saat ini pihak LVMH masih belum menanggapi masalah tersebut begitu juga dengan Michael Burke.
Awal tahun ini, Delphine Arnault mengambil alih posisi CEO Christian Dior Couture dari Pietro Beccari, yang dipromosikan untuk menjalankan Louis Vuitton, merek jual teratas LVMH.
Sementara itu, Michael Burke, anggota komite eksekutif LVMH, mengambil peran sebagai penasihat strategis untuk Arnault.
Baca Juga
Profil Michael Burke
Michael Burke bergabung dengan Groupe Arnault dengan tanggung jawab untuk investasi di Amerika Serikat (AS) sebelum menjadi CEO Christian Dior USA sejak 1986-1992, dan kemudian menjadi CEO Louis Vuitton Amerika Utara dari 1992-1997.
Pada 1997, pria kelahiran 20 Februari 1957 menjadi Worldwide Managing Director Christian Dior Couture, dan kemudian menjadi Chairman dan CEO Fendi pada tahun 2003.
Pada 2012, pria berusia 66 tahun ini ditunjuk sebagai CEO Bulgari dan kemudian Chairman dan CEO Louis Vuitton. Sejak Januari 2021, dia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Direksi Tiffany.
Sejak Februari 2023, Michael Burke telah menjadi Penasihat Strategis untuk Bernard Arnault. Burke juga merupakan anggota Komite Eksekutif LVMH.
Pada 2016, Michael Burke terpilih sebagai anggota Dewan Manajemen Fédération Française de la Couture, hingga akhirnya namanya terus naik kelas dan digadang-gadang berdasarkan sebuah laporan sebagai calon terkuat memimpin grup LVMH.
