Bisnis.com, JAKARTA — Dalam gelaran acara KTT Asean 2023 ke-43 di Jakarta, Pemerintah khususnya BUMN mendorong promosi sejumlah UMKM, salah satunya dengan menggunakan produknya sebagai cindera mata.
Salah satu cindera mata yang menarik dan diapresiasi banyak orang adalah tas berwarna cokelat yang diberikan kepada jurnalis yang meliput acara tersebut.
Tas tersebut digunakan untuk mengemas produk-produk media kit, yang ternyata merupakan hasil produksi dari Roro Kenes.
Tas tersebut memiliki material kain tenun tebal yang berpadu dengan kain lurik. Lantaran desainnya yang cantik, tas ini disebut cocok dan masih bisa dimanfaatkan di kemudian hari.
Lantas siapa sosok di balik pembuatan tas unik ini?
Adalah Syanaz Nadya Winanto Putril, yang mendirikan Rorokenes Indonesia sebagai salah satu brand tas lokal asal Semarang, Jawa Tengah yang diluncurkan pada 2014.
Mengutip website Rorokenes, Syanaz memulai bisnis Rorokenes karena kecintaannya pada merek tas kulit luar negeri. Berangkat dari hal tersebut, dia kemudian merasa tertantang untuk membuktikan bahwa Indonesia juga bisa menciptakan produk tas kulit asli dengan kualitas terjamin dan harga bersaing.
Baca Juga
Setelah Syanaz melakukan berbagai survei dan mempelajari seluk beluk tas selama berbulan-bulan, lahirlah brand Rorokenes Indonesia.
Nama Rorokenes sendiri diambil dari bahasa Jawa. Roro artinya Putri, sedangkan Kenes artinya lincah dan menawan. Secara keseluruhan arti nama brand Rorokenes adalah wanita mulia yang aktif, cerdas, dan memiliki kesadaran sosial yang halus.
Rorokenes merupakan brand yang memproduksi tas tenun kulit artisan dan seluruhnya merupakan produk buatan tangan yang dibuat berdasarkan pesanan.
Rorokenes juga menjamin seluruh karya yang dihasilkan terbuat dari 100 persen kulit asli dengan menggunakan 90 persen bahan dalam negeri. Desain tas yang elegan dan multifungsi, dibalut dengan kreasi tenun tradisional Indonesia menjadi ciri khas karya Rorokenes.
Rorokenes menawarkan berbagai pilihan tas kulit untuk wanita dan unisex atau bisa dipakai baik pria dan wanita. Produk utama Rorokenes terdiri dari clutch, tote bag, boston bag, shoulder bag, dan backpack.
Tas karya Roroken juga diberi nama unik seperti Kamandhaka, Srikandi, dan Tenong Ayu sebagian besar diambil dari kosa kata atau istilah dalam bahasa daerah. Hal itu dilakukan sebagai wujud kecintaan Rorokenes terhadap budaya asli Indonesia.
Sempat Bersanding dengan Louis Vuitton
Tas asli Semarang buatan Syanaz juga sempat bersanding di ajang pameran fesyen internasional. Namun, sayang tas-tasnya sempat ditahan otoritas Bandara Rusia ketika akan mengikuti pameran di Festival Indonesia Moskow.
Kejadian ini sempat membuat heboh, alasannya tas itu terlalu bagus bahkan disamakan dengan buatan merek terkenal seharga ratusan juta rupiah. Syanaz harus merelakan 10 tasnya ditahan di Bandara Demodova.
Namun, kasus ini tak membuatnya berkecil hati. Syanaz justru bangga karena tasnya secara tidak langsung telah diakui berkualitas internasional. Rorokenes kini sejajar kualitasnya dengan tas-tas branded seperti Louis Vuitton, Bottega, Chanel, Gucci, Hermes, atau Dolce Gabbana.