Bisnis.com, JAKARTA -- Untuk membuka bisnis kopi, banyak hal yang perlu dipertimbangkan, salah satunya modal yang besar.
Namun, Jiwa Group, perusahaan toko kopi Janji Jiwa menawarkan kemitraan berjualan kopi tanpa modal sama sekali.
Dalam perayaan ulang tahun kelima, Janji Jiwa juga menghadirkan Mobile Coffee Cart "Kopi Sejuta Jiwa" untuk menyasar pecinta kopi yang lebih luas.
CEO dan Founder Jiwa Group Billy Kurniawan mengatakan, Sejuta Jiwa berasal dari kata 'Sejuta Umat' yang artinya milik semua orang.
"Nama ini mencerminkan tujuan dari Janji Jiwa untuk dapat memberikan akses lebih luas kepada para konsumen Janji Jiwa," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (15/9/2023).
Selain itu, Kopi Sejuta Jiwa juga bertujuan mendukung masyarakat menjadi pelaku UMKM melalui pendekatan berbentuk kemitraan dengan para pesepeda yang disebut "riders".
Baca Juga
Untuk bergabung menjadi mitra atau "riders" Kopi Sejuta Jiwa, Billy mengatakan bahwa mitra riders tidak perlu mengeluarkan modal.
"Mereka akan kita berikan sepeda dan produknya, lalu mereka akan melakukan penjualan dan ketika pulang akan dihitung dan akan diberikan komisi dengan skema yang disetujui dengan mitra," jelas Billy.
Dia mengungkapkan, riders terbaik saat ini bisa menjual hingga 200 gelas per hari.
"Untuk bergabung menjadi mitra juga nanti akan kita training dan sosialisasikan, karena kebanyakan mereka tidak memiliki pendidikan tinggi sehingga tidak punya kesempatan kerja yang besar. Ini bisa jadi pilihan untuk mereka bisa bekerja," jelasnya.
Saat ini sudah ada sebanyak 50 sepeda listrik yang ramah lingkungan akan berkeliling menjual produk-produk unggulan Janji Jiwa, mulai dari varian kopi maupun non-kopi, dengan harga terjangkau mulai dari Rp8.000 hingga Rp10.000.
Janji Jiwa memiliki misi untuk dapat mencapai total satu juta mitra mobile yang dapat melakukan wirausaha mandiri lewat program kemitraan Kopi Sejuta Jiwa dan mendorong setiap pelaku UMKM untuk dapat menjadi pengusaha kopi yang andal.
Saat ini, KSJ akan mencakup wilayah penjualan mulai dari Jakarta Barat, Kemanggisan, Duri Kosambi, Greenville, dan Brigjen Katamso. Kemudian Jakarta Pusat, mulai dari Sudirman, Tanah Abang, Kebon Kacang, hingga Cideng. Serta di area Jakarta Selatan seperti daerah Bendungan Hilir dan Cilandak.