Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Orang Terkaya di Indonesia Terbaru, Versi Forbes dan Bloomberg

Berbeda versi Forbes dan Bloomberg, ini daftar orang terkaya di Indonesia terbaru
prajogo pangestu/baritopacific
prajogo pangestu/baritopacific

Bisnis.com, JAKARTA - Peringkat orang terkaya di Indonesia tampaknya mengalami perbedaan dan perubahan yang cukup signifikan.

Dua data pemeringkat kekayaan Bloomberg Billionaires Index dan Forbes Real Time Billionaire, mencatat nama yang berbeda sebagai orang terkaya nomor satu di Indonesia periode 11 November 2023.

Dalam versi Forbes Real Time Billionaire, taipan Prajogo Pangestu tercatat menjadi orang terkaya di Indonesia versi Forbes Real Time Billionaire, sementara pada versi Bloomberg Billionaires Index nama Low Tuck Kwong masih menjadi orang terkaya di Indonesia. 

Dari data Forbes Real Time Billionaire, Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya nomor satu di Indonesia dengan nilai kekayaan mencapai US$38,7 miliar atau setara Rp607,3 triliun (kurs Jisdor Rp15.693 per dolar AS).

Berdasarkan data Forbes Real Time Billionaire, kekayaan Prajogo Pangestu jauh mengungguli Low Tuck Kwong yang sebesar US$26,5 miliar di posisi kedua. 

Lonjakan kekayaan itu, karena kapitalisasi pasar BREN, emiten milik Prajogo Pangestu tercatat sebesar Rp699 triliun, menyalip kapitalisasi pasar BYAN yang sebesar Rp628 triliun.

Di posisi ke-3 orang terkaya di dunia versi Forbes mencatat nama Budi Hartono dengan nilai kekayaan Rp381,33 Triliun. Disusul dengan keluarganya di posisi ke-4 Michael Hartono dengan nilai kekayaan Rp365,64 Triliun.
 
Posisi kelima ada Sri Prakash Lohia dengan nilai kekayaan Rp102,00 Triliun, dan disusul oleh Chairul Tanjung
sebesar Rp87,88 Triliun.

Data Forbes tidak memiliki perbandingan YTD.

Sedangkan data Bloomberg Billionaires Index dengan data per 10 November 2023, nama raja batu bara Low Tuck Kwong masih menjadi orang terkaya Indonesia dengan jumlah kekayaan sebesar US$26,2 miliar. 

Menyusul di belakang Low Tuck Kwong adalah duo Djarum, Budi Hartono dengan total kekayaan US$21,6 miliar, dan Michael Hartono pada posisi ketiga dengan nilai kekayaan US$20,5 miliar.

Setelah itu, barulah nama Prajogo Pangestu muncul sebagai orang terkaya Indonesia pada posisi keempat, dengan total kekayaan US$20,2 miliar. Bloomberg mencatat aset terbesar Prajogo Pangestu adalah PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN).

Nama selanjutnya sebagai orang terkaya di Indonesia kelima versi Bloomberg yakni Anthoni Salim dengan nilai kekayaan Rp153,32 Triliun, dan Sri Prakash Lohia dengan kekayaan Rp100,74 Triliun.

Bloomberg mencatat Prajogo Pangestu menjadi taipan Indonesia dengan lonjakan kekayaan terbesar sejak awal tahun atau year to date (YTD), yakni sebesar US$15,7 miliar. Sementara itu, kekayaan Low Tuck Kwong terkikis US$2,17 miliar sejak awal tahun.

Bloomberg menjelaskan data mereka diperbarui setiap hari pada penutupan perdagangan di New York. Data Bloomberg memperhitungkan beberapa aset seperti kas, aset publik, aset pribadi, dan beragam liabilitas lainnya.

Perbandingkan daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes dan Bloomberg

Tabel Versi Bloomberg Billionaire Index

Nama Konglomerat

Total kekayaan

Perubahan YTD

Low Tuck Kwong

Rp411,15 Triliun

-Rp34,05 Triliun

R. Budi Hartono

Rp338,96 Triliun

Rp40,48 Triliun

Michael Hartono

Rp321,70 Triliun

Rp40,33 Triliun

Prajogo Pangestu

Rp316,99 Triliun

Rp246,38 Triliun

Anthoni Salim

Rp153,32 Triliun

Rp66,69 Triliun

Sri Prakash Lohia

Rp100,74 Triliun

Rp15,12 Triliun

Total kekayaan dikonversi menggunakan kurs JISDOR Rp15.693 per dolar AS

Tabel Versi Forbes Real Time Billionaire*

Nama Konglomerat

Total kekayaan

Prajogo Pangestu

Rp607,31 Triliun

Low Tuck Kwong

Rp415,86 Triliun

Budi Hartono

Rp381,33 Triliun

Michael Hartono

Rp365,64 Triliun

Sri Prakash Lohia

Rp102,00 Triliun

Chairul Tanjung

Rp87,88 Triliun

Lim Hariyanto Wijaya S.

Rp69,04 Triliun

Tahir & Family

Rp67,47 Triliun

Dewi Kam

Rp67,47 Triliun

Djoko Susanto

Rp67,47 Triliun

Total kekayaan dikonversi menggunakan kurs JISDOR Rp15.693 per dolar AS

Data Forbes tidak memiliki perbandingan YTD


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper