Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Savitri Jindal, Wanita Terkaya di Industri Logam, Punya Harta Rp560 Triliun

Mengenal Savitri Jindal, wanita sekaligus orang terkaya di industri logam dunia.
Savitri Jindal, Wanita Terkaya di Industri Logam, Punya Harta Rp560 Triliun/bloomberg
Savitri Jindal, Wanita Terkaya di Industri Logam, Punya Harta Rp560 Triliun/bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Industri logam merupakan salah satu yang mencatat pertumbuhan yang pesat. Selain harga yang tinggi, pasar logam juga besar di seluruh dunia. Dalam data terbaru Real Time Billionaire milik Forbes, orang terkaya di industri ini dipimpin oleh seorang wanita.

Berkutat di bisnis yang kerap berkaitan dengan laki-laki, Savitri Jindal justru bersinar sebagai salah satu wanita terkaya di India dan terkaya di industri logam dengan kekayaan bersih sebesar US$34,8 miliar atau sekitar Rp560 triliun.

Kisah suksesnya tidak hanya memberikan contoh pencapaian pribadi namun juga tren pemberdayaan perempuan yang lebih luas dalam dunia bisnis.

Profil Savitri Jindal

Savitri Jindal, ibu pemimpin keluarga Jindal, mengepalai Grup Jindal, sebuah konglomerat yang bergerak di bidang baja, listrik, semen, dan infrastruktur. 

Setelah suaminya meninggal akibat kecelakaan helikopter pada 2005, dia mengambil alih kendali bisnisnya, memimpinnya menuju pertumbuhan dan kesuksesan yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

Lahir pada 20 Maret 1950, Savitri Devi Jindal dibesarkan di kota Tinsukia di Assam bagian atas. Savitri Jindal menikah dengan OP Jindal pada 1970-an, yang mendirikan Grup Jindal, konglomerat baja dan listrik. 

OP Jindal adalah seorang menteri di Pemerintahan Haryana dan anggota Haryana Vidhan Sabha dari daerah pemilihan Hisar.

Ibu dari sembilan anak itu berusia 55 tahun ketika suaminya, Om Prakash Jindal, pendiri Grup Jindal, meninggal dunia. Setelah suaminya meninggal mendadak, Savitri Jindal menemukan dunia baru di mana dia menemukan dirinya sebagai seorang politisi, aktivis sosial, dan miliarder pada usia ketika orang-orang beruban berencana pensiun dari tugas rumah tangga atau profesional.

Terinspirasi oleh pendekatan manusiawinya dalam berwirausaha, omset grup ini meningkat empat kali lipat setelah dia mengambil alih sebagai ketua dan konglomerat tersebut menetapkan posisi kepemimpinan di berbagai bisnis. 

Banyak anak perusahaan grup juga berekspansi ke luar negeri dengan mengakuisisi tambang di Chili dan Mozambik.

Setelah mendirikan bisnis, Savitri Jindal memasuki dunia politik untuk mengikuti jejak suaminya dan memperebutkan kursi majelis Hisar Haryana dengan tiket Kongres dan ida menang dua kali, pada 2005 dan 2009.

Dia menjadi menteri di pemerintahan Bhupinder Singh Hooda dua kali. Selama masa jabatannya, Savitri pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pendapatan, Penanggulangan Bencana, Rehabilitasi dan Perumahan pada 2006 dan Menteri Badan Daerah Perkotaan pada 2013.

Tidak hanya di bidang bisnis dan politik, Savitri Jindal secara pribadi menaruh perhatian pada kegiatan filantropi untuk membantu mereka yang membutuhkan. Dia terlibat dalam pembangunan sekolah, dan institusi medis dan berhasil menjalankannya oleh Grup Jindal.

Grup Jindal sendiri adalah konglomerat bisnis yang bangga akan akarnya yang sederhana. Kerajaan Jindal dibangun dari awal oleh mendiang Om Prakash Jindal, yang lahir dari seorang petani di desa Nalwa Haryana pada tanggal 7 Agustus 1930.

Dia mengambil langkah pertamanya dalam dunia bisnis pada usia 22 tahun, ketika dia mendirikan unit manufaktur ember kecil di Hisar. Jindal menindaklanjutinya dengan mendirikan Jindal India Limited, sebuah unit produksi pipa, pada tahun 1964. 

Lima tahun kemudian, pemimpin Jindal mendirikan pabrik besar pertamanya di Kalkuta, dan dengan demikian dimulailah sejarah termasyhur grup tersebut.

Beberapa perusahaan andalan grup Jindal adalah Jindal Saw Limited, JSW Steel, Jindal Stainless Steel Limited dan Jindal Steel and Power Limited.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper