Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Kelola Bisnis Sampingan untuk Pekerja Full Time

Begini kiat mendapat penghasilan tambahan di tengah kesibukan sebagai karyawan.
Ilustrasi bisnis sampingan/amazon
Ilustrasi bisnis sampingan/amazon

Bisnis.com, JAKARTA - Memulai bisnis sambil tetap bekerja penuh waktu di tempat lain umum bagi calon wirausahawan. 

Biasanya hal ini dilakukan demi mengejar minat dan mengeksplorasi bidang yang mereka cintai, yang mungkin tidak terpenuhi dalam pekerjaan utama mereka. 

Selain itu memiliki pekerjaan sampingan atau bisnis tambahan pun sering dilakukan oleh sejumlah orang yang ingin dapat memberikan sumber pendapatan tambahan demi menciptakan stabilitas finansial yang lebih baik.

Namun, langkah ini sangat menantang, lantaran Anda harus mengatur jadwal antara pekerjaan harian, kehidupan pribadi, dan bisnis baru Anda. 

Tantangan ini termasuk waktu yang terbatas, potensi kelelahan, dan risiko kegagalan jika tidak dikelola dengan baik.

Namun, dengan perencanaan yang baik, manajemen waktu yang efektif, dan komitmen yang kuat, banyak orang telah berhasil melewati tantangan ini dan mencapai kesuksesan dalam bisnis mereka.

Melansir dari Entrepreneur, berikut beberapa tips membangun bisnis sembari terus mempertahankan karier 

1. Pisahkan keduanya

Penting untuk memiliki dua lingkungan kerja yang berbeda untuk memisahkan bisnis sampingan Anda dari pekerjaan harian Anda. 

Ini membantu menjaga fokus dan mencegah campur aduk antara pekerjaan utama dan bisnis sampingan. Jika memungkinkan, Anda dapat memiliki meja atau ruang kerja terpisah untuk setiap aktivitas. 

Namun, jika Anda tidak memiliki ruang kerja. Setidaknya, gunakan saluran komunikasi yang berbeda untuk pekerjaan utama dan bisnis sampingan Anda. 

Hindari juga multitasking guna menggabungkan pekerjaan utama dan bisnis sampingan. 

Pasalnya, multitasking cenderung meningkatkan stres dan menurunkan produktivitas. Fokuslah pada satu tugas pada satu waktu dan berikan perhatian penuh untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Pemisahan ini membantu mengalihkan pikiran dan memasuki "mode kreatif" saat bekerja pada bisnis sampingan Anda. 

Ini memberikan dorongan motivasi tambahan dan memperkuat perasaan memiliki kendali penuh atas bisnis Anda sendiri. Dengan demikian, Anda akan menjadi lebih efektif secara keseluruhan.

2. Carilah motivasi 

Kejenuhan dan kelelahan adalah bagian alami dari proses membangun bisnis sambil menjaga pekerjaan penuh waktu. Penting untuk mengambil waktu istirahat yang disengaja dan merawat kesehatan mental dan fisik Anda. 

Namun, dengan mencari umpan balik alias feedback sembari terhubung dengan komunitas pengusaha, Anda dapat mencapai kesuksesan dalam bisnis Anda.

Umpan balik dari pelanggan dan rekan kerja dapat menjadi sumber motivasi yang kuat. Pelanggan awal Anda cenderung sangat setia dan antusias terhadap bisnis Anda. 

Mendengar umpan balik positif dari mereka membangkitkan semangat Anda dan memberikan konfirmasi Anda sedang melakukan hal yang benar. 

Bahkan umpan balik negatif dapat bermanfaat karena memberi Anda kesempatan untuk memperbaiki dan meningkatkan produk atau layanan Anda.

Tak hanya itu, jangan lupa memberi penghargaan pada diri sendiri. Meskipun dalam bentuk kecil seperti makan di restoran favorit sesekali akan tetapi hal itu dapat membantu membangun motivasi dan memperkuat komitmen Anda pada bisnis yang dijalankan

3. Mempekerjakan pekerja lepas

Setelah Anda memiliki momentum awal dalam bisnis Anda, mempekerjakan pekerja lepas dapat menjadi strategi yang efektif untuk menghemat waktu dan sumber daya. 

Pekerja lepas dapat membantu Anda dalam berbagai tugas seperti penulisan konten, pengembangan situs web, penanganan administrasi, atau tugas lain yang memakan waktu tetapi tidak berkontribusi langsung pada pencapaian tujuan Anda.

Namun perlu diingat, meskipun melakukan outsourcing dapat membantu meringankan beban kerja, pastikan untuk menyimpan kompetensi yang krusial untuk diri Anda sendiri. 

Hal ini termasuk mengelola keuangan, berinteraksi dengan pelanggan, atau menjaga reputasi bisnis Anda. Pekerjaan yang berdampak langsung pada reputasi Anda harus tetap menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Tak hanya itu, ketika mempekerjakan pekerja lepas, penting untuk menetapkan tujuan dan harapan yang jelas sejak awal. 

Meskipun pekerja lepas mungkin tidak memiliki tingkat keterlibatan yang sama dengan Anda, dengan komunikasi yang baik dan pengaturan yang tepat, Anda dapat menemukan orang-orang yang sejalan dengan visi dan tujuan Anda.

Akan tetapi, hal-hal yang berkaitan dengan visi dan tanggung jawab yang sangat penting, tidak ada yang bisa melakukannya lebih baik dari Anda. 

Jadi, pastikan untuk tetap terlibat secara langsung dalam aspek-aspek yang memiliki dampak strategis dan penting bagi kesuksesan bisnis Anda.

4. Buatlah saluran komunikasi yang efektif

Komunikasi yang efektif: Ketika Anda memiliki pekerjaan harian dan juga mengelola pekerja lepas, kontraktor, atau karyawan, penting untuk memiliki saluran komunikasi yang efektif. 

Pasalnya, ini akan memungkinkan semua orang untuk berkomunikasi dengan jelas dan terorganisir, bahkan jika mereka tidak dapat berinteraksi secara langsung pada setiap saat.

Untuk memastikan semua orang dapat bekerja secara mandiri dan asinkron, penting untuk menguraikan pedoman komunikasi secara terperinci. Mulai cara berkomunikasi (misalnya melalui email, saluran obrolan, atau platform manajemen proyek), frekuensi komunikasi, dan format yang diharapkan (misalnya laporan mingguan, update proyek, atau pertemuan rutin).

Penggunaan alat atau aplikasi berupa project management juga sangat membantu kala Anda ingin menetapkan target mingguan dengan tim.

Dengan menentukan sasaran yang jelas dan melacak tiap progress pekerjaan, maka setiap anggota tim dapat memahami tugas yang harus diselesaikan dan bekerja menuju pencapaian tujuan bersama. 

Tindakan ini juga membantu mengurangi kesalahpahaman dan memastikan semua orang tetap fokus dan terorganisir.

5. Pentingnya menetapkan tujuan keuangan 

Terakhir, sebelum Anda memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan harian Anda dan beralih sepenuhnya ke bisnis Anda, penting untuk menetapkan tujuan keuangan yang memberi sinyal kapan saatnya berhenti. 

Hal ini dapat mencakup mencapai profitabilitas yang cukup untuk memenuhi pengeluaran dasar atau menghasilkan pendapatan yang setara dengan pekerjaan rutin Anda. 

Tujuan ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan pribadi Anda, seperti tanggung jawab keluarga atau keadaan lain yang mempengaruhi keputusan keuangan Anda.

Ketika Anda mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan, ini adalah waktu yang tepat untuk mempertimbangkan berhenti dari pekerjaan harian Anda. Namun, penting untuk memiliki strategi keluar yang baik. 

Jangan mengambil keputusan impulsif atau buru-buru meninggalkan pekerjaan Anda.

Sebaliknya, pertimbangkan langkah-langkah proaktif yang dapat Anda ambil untuk mengundurkan diri dari perusahaan dengan ramah. 

Jaga hubungan baik dengan mantan rekan kerja dan atasan Anda, karena ini dapat membuka pintu untuk kemungkinan kerjasama atau peluang kerja di masa mendatang. 

Menjaga reputasi yang baik dan mempertahankan hubungan profesional yang positif dapat memberikan manfaat jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler