Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kiat Tahilalats Bangun Bisnis Kekayaan Intelektual

Kiat kreator komik Tahilalats membangun komik strip jadi bisnis kekayaan intelektual besar.
Kiat Tahilalats Bangun Bisnis Kekayaan Intelektual/kemenpar
Kiat Tahilalats Bangun Bisnis Kekayaan Intelektual/kemenpar

Bisnis.com, JAKARTA -- Di mata masyarakat awam, membangun bisnis hanya bisa dari bidang-bidang yang terlihat oleh mata, misalnya makanan, minuman, otomotif, tekstil dan lain-lain.

Padahal, sebuah karya seperti gambar dan desain bisa dijadikan bisnis yang menguntungkan, melalui bisnis kekayaan intelektual atau intellectual property (IP).

Menurut Kementerian Perdagangan, kekayaan intelektual terdiri dari paten, merek, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu, rahasia dagang, samoai varietas tanaman.

Dalam kategori tersebut, gambar seperti komik dan karakter yang diciptakan oleh penggambar komik ternyata juga termasuk dalam bisnis IP yang bisa dibangun menjadi besar dan menguntungkan.

CEO Mindblowon Studio yang menaungi komik strip dan karakter Tahilalats, Rakhman Azhari, membeberkan rahasia bagaimana Tahilalats dari sebuah komik strip bisa menjadi karaktre besar yang berkolaborasi dengan berbagai brand besar baik nasional dan internasional.

Kolaborasi tersebut kemudian juga membuat Tahilalats bisa menghasilkan cuan miliaran, dari yang awalnya hanya komik strip sederhana.

Lantas bagaimana Tahilalats memulai bisnis IP-nya?
Rakhman, yang kerap disapa Ote menjelaskan bahwa bisnis IP harus dimulai dari sesuai yang kita senangi, dan kita senang membuatnya. Sehingga ketika bisa mulai ekspansi tidak terasa berat mengerjakannya.

"Di awal ketika saya diminta tolong bantu Tahilalats, saya tanya core atau inti bisnisnya apa, karena ini nanti akan jadi guidance kita untuk bangun bisnisnya. Misalnya disney, corenya mereka itu magic, semua yang mereka bikin harus based on magic, harus magical, nah core ini yang harus kita bangun di awal," katanya saat mengisi acara Indonesia Knowledge Forum di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Selanjutnya, analisa IP yang mau dibuat, mulai dari art stylenya, desain, karakter, cerita, sampai mengurus Hak Kekayaan Intelektual (HKI), dan trade mark-nya.

"Ini harus diurus, karena sekarang orang udah aware kalau orang copy karya siapa. Terus jangan sampai masalah legal dilupakan, jangan nunggu karakternya terkenal baru didaftarkan HKI, ternyata pas daftarin udah ada yang daftar dengan nama yang sama. Ini satu yang harus kita ketahui untuk bangun bisnis IP di awal," paparnya.

Setelah menganalisa IP yang akan dibuat, lalu bangun awareness atau kesadaran masyarakat akan karya yang dibuat. Tapi, jangan lupa untuk menakar kemampuan diri sebelum mengembangkan bisnis ke langkah selanjutnya.
Jika sudah siap dan serius membangun bisnis IP, mulai analisa tren yang sedang terjadi. Media sosial saat ini menjadi platform utama untuk mendistribusikan karya dan meraih kesadaran masyarakat akan karya yang dibuat.

Selain itu, media sosial yang digunakan oleh banyak orang juga bisa dijadikan sebagai alat untuk menganalisa tren yang sedang berlangsung.

"Ketika cari tren yang jangka panjang, jangan yang 2-3 bulan udah nggak tren terus IP-nya kita tinggalkan. Atau misalnyaTikTok sekarang, tren hitungannya minggu, ini kita harus siap mengejar apa yang lagi tren dengan tetap relate sama core awal kita," jelas Rakhman.

Lalu, cari partner yang tepat, ini penting terutama bagi kreator IP seperti Tahilalat untuk mendistribusikan karya secara luas.

"Kami berpartner dengan Infia Media, itu yang bantu kita distribusikan karya kita, yang buat Tahilalat jadi lebih cepat dapat awareness dari masyarakat," ungkapnya.

Selanjutnya, setelah mendapat awareness atau kesadaran dari masyarakat, mulai bangun komunikasi, baik dengan audiens maupun brand-brand yang akan dituju.

Siapkan rencana bisnis atau rencana pemasaran yang matang dan baik supaya orang mengerti tujuan kita membuat IP tersebut dan yakinkan brand atau orang yang akan diajak berkolaborasi bahwa kita bisa menawarkan berbagai jasa dari IP yang sudah terkenal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper