Bisnis.com, JAKARTA - Cucu pewaris Loreal, Francoise Bettencourt Meyers menjadi wanita pertama yang memiliki kekayaan sebesar US$100 miliar atau setara dengan Rp1.545,5 triliun.
Melansir Bloomberg Billionaires Index, kekayaannya melonjak menjadi US$100,1 miliar pada Kamis (28/12/2023). Pencapaian ini terjadi ketika saham L'Oréal SA, kerajaan produk kecantikan yang didirikan oleh kakeknya, naik ke rekor tertinggi, dengan saham tersebut mencatatkan tahun terbaiknya sejak 1998.
Dia kini menjadi orang terkaya ke-12 di dunia, tepat di belakang orang terkaya di Meksiko, Carlos Slim.
Meskipun memperoleh keuntungan, kekayaan Bettencourt Meyers masih jauh lebih rendah dibandingkan rekan senegaranya dari Prancis, Bernard Arnault, pendiri pemasok barang mewah Louis Vuitton Moet Hennessy (LVMH) SE, yang berada di peringkat kedua dalam peringkat global dengan kekayaan US$179 miliar.
Meningkatnya dominasi Prancis terhadap ritel mewah telah melahirkan beberapa keluarga ultra-kaya lainnya, termasuk klan di belakang Hermes International SCA, yang memiliki kekayaan keluarga terbesar di Eropa, dan Wertheimer bersaudara pemilik Chanel.
Bettencourt Meyers, yang kini berusia 70 tahun, menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Direksi L’Oréal, sebuah perusahaan berskala global senilai US$268 miliar, di mana dia dan keluarganya adalah pemegang saham terbesar dengan kepemilikan hampir 35 persen.
Baca Juga
Sementara itu, putranya, Jean-Victor Meyers dan Nicolas Meyers, juga menjadi direktur di perusahaan tersebut.
Dijalankan oleh eksekutif dari luar keluarga selama beberapa dekade, perusahaan ini didirikan pada 1909 oleh kakeknya yang merupakan ahli kimia, Eugene Schueller, untuk memproduksi dan menjual pewarna rambut yang dikembangkannya.
Bettencourt Meyers cukup merahasiakan kehidupannya, menghindari kehidupan sosial mewah yang dicari oleh banyak orang kaya di dunia. Dia telah menulis dua buku, studi lima jilid tentang Alkitab dan silsilah dewa-dewa Yunani, dan dikenal karena bermain piano berjam-jam setiap hari.
Saham Rebound Jadi Sumber Cuan
Sebagai anak tunggal, Bettencourt Meyers menjadi kaya setelah kematian ibunya, Liliane Bettencourt pada 2017 lalu. Meskipun mereka memiliki hubungan yang kontroversial, Meyers menjadi pewaris tunggalnya.
L’Oréal berkembang pesat dalam satu dekade menjelang pandemi, namun terpukul selama krisis pandemi ketika orang-orang yang menjalani lockdown menggunakan lebih sedikit riasan.
Namun, bisnisnnya bisa rebound dengan cepat karena konsumen berbelanja barang-barang mewah, sehingga membuat sahamnya naik 35 persen sepanjang tahun ini.
Saham perusahaan, menurut analis Consumer Edge Research, Brett Cooper, diperkirakan dapat naik 12 persen lagi pada tahun depan karena produk dan keragaman geografisnya menunjukkan ketahanan.
Bettencourt Meyers juga memimpin perusahaan induk keluarganya, Téthys, yang memiliki saham L’Oréal. Selain itu, suaminya, Jean-Pierre Meyers, juga menjadi CEO di perusahaan itu.
Pada 2016, keduanya mendirikan anak perusahaan Téthys Invest SAS, dengan tujuan untuk melakukan investasi jangka panjang langsung dalam proyek kewirausahaan.
Téthys Invest baru-baru ini mengakuisisi saham di broker asuransi Prancis April Group. Tahun lalu, mereka membeli merek fesyen Sezane yang sudah berusia satu dekade, dan juga berinvestasi di operator rumah sakit swasta Prancis, Elsan. Perusahaan ini sebagian didanai oleh dividen L'Oréal.