Bisnis.com, JAKARTA -- Rafaela Aponte-Diamant memang bukan wanita terkaya nomor satu dunia. Namun, sebagai wanita terkaya ke-7 di dunia, dia adalah salah satu wanita terkaya yang membangun kerajaan bisnisnya sendiri.
Wanita memang hanya menempati bagian kecil dalam daftar miliarder di dunia versi Forbes, namun jumlahnya terus bertambah. Tahun ini, 369 dari 2.781 miliarder atau 13,3% adalah perempuan, naik dari 337 pada 2023, ketika perempuan menyumbang 12,8% dari daftar tersebut.
Jika digabungkan, kekayaan wanita-wanita ini bisa mencapai hampir US$1,8 triliun, lebih tinggi sekitar US$240 miliar dibandingkan tahun lalu.
Selama empat tahun berturut-turut wanita terkaya nomor 1 di dunia adalah Françoise Bettencourt Meyers. Kekayaannya melonjak sebesar US$19 miliar dalam 12 bulan terakhir, menjadikan kekayaan bersihnya sebesar US$99,5 miliar, perolehan terbesar yang dimiliki wanita mana pun dalam daftar 2024.
Namun, Meyers mendapatkan kekayaannya dari menjadi pewaris brand kosmetik terbesar di dunia, L’Oréa.
Berbeda dengan Rafaela Aponte-Diamant, yang berhasil membangun kerajaan bisnisnya sendiri hingga bisa masuk ke jajaran 10 besar wanita terkaya di dunia.
Baca Juga
Dia adalah pendiri salah satu perusahaan pelayaran terbesar di dunia yang menempati posisi wanita terkaya ketujuh dalam daftar dan satu-satunya dari 10 sepuluh wanita terkaya yang mempunyai usaha sendiri.
Tahun ini, 100 perempuan dalam daftar Forbes tersebut adalah mereka yang bekerja sendiri, yang berarti mereka mendirikan atau ikut mendirikan perusahaan atau membangun kekayaan mereka sendiri, dan bukan mewarisinya.
Sementara itu, sebanyak 200 perempuan lainnya mewarisi kekayaan mereka, dan 69 perempuan bekerja untuk mengembangkan bisnis sukses yang mereka warisi.
Lantas siapa Rafaela Aponte-Diamant?
Menjadi wanita terkaya yang mengumpulkan kekayaannya atas usaha sendiri, Rafaela memiliki kekayaan hingga US$33 miliar atau setara dengan Rp525,54 triliun.
Rafaela lahir di Haifa, Palestina pada 26 Maret 1945. Dia dan orang tuanya kemudian berimigrasi ke Swiss, tempat ayahnya bekerja sebagai bankir eksekutif di Jenewa, Swiss.
Di Swiss, dia bertemu dengan Gianluigi, seorang pengusaha asal Italia, yang tengah dalam perjalanan ke pulau Capri di Italia pada 1960-an, ketika Gianluigi masih menjadi kapten kapal.
Keduanya kemudian memutuskan untuk memasuki industri pelayaran bersama pada 1970, ketika mereka membeli kapal dengan pinjaman US$200.000. Bisnis kapal itu mereka beri nama Mediterranean Shipping Company (MSC).
Hingga keduanya menikah, mereka membeli kapal keduanya yang diberi nama Rafaela.
Melalui bisnis kapalnya, mereka mulai mengakuisisi jalur Monterey pada 1988. Dari sana bisnis mereka berkembang hingga menjadi kapal pesiar.
Saat ini, Mediterranean Shipping Company (MSC) telah memiliki 675 kantor di 155 negara dengan 150.000 karyawan. Jalur pelayaran MSC pun sudah meluas hingga lebih dari 260 rute perdagangan, mengunjungi lebih dari 520 pelabuhan.
Perusahaan swasta ini juga beroperasi di bidang kapal pesiar liburan (MSC Cruises), logistik darat (Medlog), dan operasi pelabuhan (Terminal Investment Limited).
Bersama dengan Gianluigi, Rafaela memiliki dua anak, yakni Alexa dan Diego. Mendapat warisan dari orang tuanya, Diego kini menjabat sebagai presiden grup bisnis keluarga.
Rafaela sendiri, di usianya 79 tahun masih fokus pada bisnis interior kapal pesiar dan menjabat sebagai dewan direksi MSC Foundation.
Keluarga Aponte mendirikan MSC Foundation pada 2018 untuk menjadi yayasan yang memimpin dan mengoordinasikan komitmen konservasi dan kemanusiaan secara global. Pada 2022, total donasi MSC Foundation telah menyentuh US$12,9 juta.
Adapun, perusahaan Rafaela tak berhenti ekspansi. Pada Desember 2022, MSC membeli Bolloré Africa Logistics, cabang transportasi dan logistik Afrika dari Bolloré Group, seharga US$6 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1689600101.jpg?w=400&h=267){kind=logo}
