Bisnis.com, JAKARTA — Forbes baru saja merilis daftar perusahaan terbaik termasuk memberikan apresiasi kepada perusahaan dengan pendapatan di bawah US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun.
Setelah dilanda berbagai tantangan politik dan inflasi yang mengguncang ekonomi Asia-Pasifik, tetapi permintaan domestik yang kuat, didukung oleh peningkatan belanja infrastruktur dan perdagangan global, mendorong pertumbuhan keseluruhan kawasan tersebut pada tahun 2023.
Dalam daftar tahunan Best Under A Billion, Forbes mencatat 200 perusahaan kecil dan menengah yang diperdagangkan secara publik, dengan pendapatan di bawah US$1 miliar, yang menjadi bukti ketahanan ekonomi tersebut.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah pada industri makanan dan minuman yang berkinerja terbaik, lebih dari dua kali lipat dari tahun lalu. Pemulihan belanja konsumen disebut berkontribusi pada kebangkitan perusahaan-perusahaan ini.
Dari 200 perusahaan tersebut, berikut ini 8 perusahaan yang mencerminkan kebangkitan industri makanan dan minuman dalam daftar Forbes tahun ini:
1. Cisarua Mountain Dairy
Produsen produk olahan susu dan daging olahan yang berbasis di Jakarta, yang lebih dikenal sebagai Cimory, menjual berbagai makanan siap saji dan siap masak yang populer, seperti sosis dan nugget ayam. Perusahaan ini sekarang menyumbang lebih dari setengah pendapatan perusahaan, yang naik 22% menjadi Rp7,8 triliun rupiah atau sekitar US$510 juta) tahun lalu.
2. Delfi
Para pecinta cokelat di Asia pasti sudah tak asing dengan produsen makanan manis Delfi. Perusahaan ini mengalami peningkatan pendapatan sebesar 13% tahun lalu menjadi US$538 juta. Dengan merek gula-gula seperti Ceres dan Goya yang dijual di lebih dari 17 negara, pasar terbesar perusahaan yang berbasis di Singapura ini adalah Indonesia, yang menyumbang hampir dua pertiga penjualan, atau US$353 juta.
Baca Juga
3. Exotic Food
Exotic Food yang berbasis di Bangkok adalah produsen pembuat pasta, bumbu perendam, dan saus, termasuk rangkaian saus cabai sriracha yang populer.
Perusahaan ini mengekspor ke hampir semua negara, dengan Eropa sebagai pasar terbesarnya. Laba bersih perusahaan berlipat ganda menjadi 785 juta baht atau sekitar US$23 juta) pada 2023 dengan lonjakan pendapatan sebesar 73% menjadi 2,5 miliar baht, berkat semakin banyaknya penggemar di Amerika.
4. Sappe
Sama-sama dari Thailand, pedapatan perusahaan minuman Sappe tumbuh hampir sepertiga menjadi 6 miliar baht atau sekitar US$174 juta, dengan pasar ekspor, terutama Asia, menyumbang lebih dari 80% penjualan tahun lalu.
Perusahaan Thailand, yang terkenal dengan jus buah dan minuman jeli kelapa, tengah memperluas kapasitasnya dan berharap dapat meningkatkan produksi sebesar 30% setiap tahunnya dari 2024-2025.