Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ciri-ciri Red Flag Perusahaan Penjualan Franchise, Jangan Sampai Rugi karena Salah Bermitra!

Kenali red flag atau tanda bahaya pemberi franchise, jangan sampai rugi setelah keluar modal besar.
Franchise/ajaib
Franchise/ajaib

6. Pemberi waralaba membuat klaim pendapatan yang tidak sah

Ketika pemilik waralaba membuat klaim pendapatan, itu berarti satu dari dua hal. Entah mereka tidak memahami aturan dan regulasi penjualan waralaba, atau mereka tidak peduli. Apa pun itu, Anda harus sangat berhati-hati untuk melangkah maju.

Seringkali, pewaralaba yang membuat klaim pendapatan hanya mendorong untuk menghasilkan penjualan dan mengumpulkan biaya waralaba tanpa memikirkan masa depan atau bagaimana mereka akan mendukung Anda sebagai pembeli waralaba dalam jangka panjang.

Jika Anda merasa kurang dukungan, mundurlah dan pikirkan lagi sebelum melangkah maju.

7. Pemberi waralaba terlalu bersemangat untuk memberikan potongan biaya atau royalti

Ada banyak alasan bagus mengapa seorang pewaralaba bersedia memberikan potongan biaya atau bahkan memberikan keringananan untuk mitra menunda pembayaran royalti untuk sementara waktu. Mungkin mereka baru saja memulai, atau mungkin ada alasan strategis untuk menginginkan pasar tertentu, dll.

Namun, jika mereka sudah cukup mapan dan masih tampak terlalu ingin memberikan diskon, hal itu harus mengundang curiga. Entah karena mereka sedang dalam kesulitan keuangan atau membutuhkan penjualan, hal itu biasanya merupakan tanda putus asa.

8. Hari pertemuan dengan franchisor terburu-buru atau tidak profesional

Hari pertemuan adalah kesempatan terbaik bagi pemilik waralaba untuk membuat kesan yang baik. Hingga saat itu, sebagian besar interaksi Anda dengan mereka akan dilakukan melalui telepon.

Hari pertemuan adalah saat Anda dapat bertemu langsung, mengalami berbagai hal secara langsung, dan merasakan apakah usaha itu cocok untuk Anda atau tidak. Jika presentasi mereka terburu-buru atau tidak profesional, kemungkinan besar proses dan dukungan mereka juga akan demikian.

9. Ada sengketa penting yang belum selesai dan melibatkan pemberi waralaba

Pemberi waralaba diharuskan untuk mengungkapkan setiap litigasi atau sengketa yang belum selesai kepada calon penerima waralaba dalam dokumen pengungkapan waralaba mereka.

Waralaba tentu saja merupakan industri yang penuh tuntutan hukum, tetapi jika Anda melihat ada lebih dari satu tuntutan hukum, ada kemungkinan besar ada sesuatu yang salah.

Selalu konsultasikan dengan penasihat bisnis dan penasihat hukum Anda sebelum membuat keputusan, tetapi ketahuilah bahwa tidak ada alasan yang baik untuk tuntutan hukum yang berlebihan dalam sistem waralaba.

10. Pemilik waralaba memiliki reputasi yang buruk di industri

Dalam industri waralaba, reputasi adalah segalanya. Jika seorang pewaralaba memiliki reputasi yang buruk, itu mungkin berarti mereka tidak jujur kepada orang lain selama ini. Dengarkan kata hati Anda. Jika orang tersebut tampak licik atau tidak dapat dipercaya, kemungkinan besar mereka memang demikian. 

Oleh karena itu, sebelum mulai dan sepakat mengeluarkan modal yang tidak sedikit untuk berwaralaba, carilah pengacara dan penasihat hukum dan bisnis dan tanyakan semua keresahan Anda, sebelum menandatangani apa pun. 

Jangan bergantung pada kata-kata pewaralaba atau dokumen pengacara mereka. Pengacara Anda juga harus bekerja semata-mata demi kepentingan Anda dan akan mampu menyoroti potensi risiko dan tanda bahaya dalam perjanjian.

Selain itu, pahami apa yang akan Anda bayar. Beberapa calon mitra waralaba kerap dimintai untuk membayar biaya awal yang tinggi, berkontribusi pada pemasaran, atau membiayai peralatan tertentu. Penting untuk memahami dengan tepat ke mana uang Anda digunakan dan apakah nilainya sepadan.

Kemudian, jangan lupa untuk membaca seluruh ketentuan yang lebih seksama dan terperinci tentang dukungan dan pelatihan yang akan diberikan. Jika hal ini tidak dijabarkan dengan jelas dalam kontrak, tidak ada jaminan Anda akan mendapatkan apa yang dijanjikan.

Waspadai jika ada klausul penghentian dan eksklusivitas

Kita telah melihat perjanjian di mana pewaralaba dapat dikeluarkan dari bisnis tanpa pemberitahuan. Periksa apakah Anda memiliki perlindungan yang nyata jika terjadi kesalahan.

Selain itu, bicara dengan pewaralaba lainnya yang dulu pernah atau sekarang masih bekerja sama. Jika pewaralaba tidak menganjurkan kontak antara pewaralaba, anggap itu sebagai tanda bahaya. 

Waralaba dapat menjadi salah satu jalan menuju keberhasilan kepemilikan bisnis. Namun, penting diingat bahwa hal itu tidak berarti bebas risiko.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper