Bisnis.com, JAKARTA - Masih ingat film The Ghost Writer yang dirilis pada 2010? Film ini memunculkan sosok penulis bayangan yang terancam jiwanya karena pekerjaannya itu. Ghost writer tak hanya ada dalam film, tetapi dia hadir di kehidupan nyata. Profesi ini di Indonesia ternyata dilakoni banyak orang. Seperti namanya, ghost, si penulis ini tidak tercatat dalam buku, sehingga tidak dikenal publik.
Anab Afifi, salah seorang ghost writer, bercerita manisnya pekerjaan menulis atas dasar pesanan. Dalam beberapa tahun terakhir dia menggarap banyak buku tetapi namanya tidak dicantumkan sebagai penulis.
Rata-rata buku garapannya bukan pesanan tokoh, melainkan perusahaan. Dia banyak menggarap laporan tahunan perusahaan yang memang wajar tidak memakai nama penulis.
Dia ingin mendobrak kepercayaan bahwa menjadi penulis itu miskin. Anab lalu mempelajari banyak hal mulai dari percetakan, penerbitan, hingga pemasaran.
Penulis yang baik, menurutnya juga, harus mampu memasarkan kemampuannya dalam menulis. (Tisyrin Naufalty T., Deandra Syarizka, Puput Ady Sukarno, Agnes Savithri, Lutfi Zaenudin)