Bisnis.com, JAKARTA -- Tidak semua orang cocok menjadi wirausahawan. Namun, perusahaan dapat menumbuhkan pola pikir wirausaha pada karyawan agar tetap kompetitif dengan mendorong intrapreneurship.
Intrapreneurship adalah sistem di mana prinsip-prinsip kewirausahaan dipraktikkan di dalam batas-batas suatu perusahaan.
Seorang intrapreneur adalah orang yang bertanggung jawab untuk berinovasi pada ide-ide baru, produk dan proses atau penemuan baru di dalam organisasi.
Berikut adalah tiga alasan mengapa intrapreneurship penting untuk kesuksesan bisnis jangka panjang, seperti dilansir melalui Entrepreneur, Senin (11/1).
1. Keterlibatan karyawan
Laporan Analisis Meta Gallup 2016 menunjukkan bahwa keterlibatan karyawan secara konsisten memengaruhi kinerja utama seperti profitabilitas perusahaan, terlepas dari industri perusahaan.
Baca Juga
"Keterlibatan karyawan terus menjadi prediktor penting kinerja perusahaan bahkan dalam ekonomi yang sulit," kata Jim Harter, kepala ilmuwan keterlibatan dan kesejahteraan karyawan di Gallup.
Pekerja punya keterlibatan dengan perusahaan, bagaimanapun, telah memahami latar belakang dan misi perusahaan, mereka akan mencoba membuat perbedaan. Inilah mengapa mereka biasanya menjadi pekerja paling produktif.
Intrapreneurship bisa menjadi strategi efektif untuk membuat milenial tetap terlibat dalam pekerjaan.
Jika seorang intrapreneur melihat bahwa idenya dihargai oleh organisasinya, ini memicu perasaan bahwa mereka dihargai dan dapat membuat dampak positif pada masa depan perusahaan, yang pada akhirnya meningkatkan motivasi.
2. Aliran ide yang berkelanjutan agar tetap kompetitif
Intrapreneurship mengacu pada kumpulan ide yang lebih besar secara konsisten. Inovasi, daripada menjadi proses yang terjadi satu hingga dua kali per tahun, perlu menjadi cara hidup agar benar-benar menuai hasilnya.
Ambil contoh Google. Keberhasilan intrapreneurialnya meliputi: Gmail, Google News, AdSense, driverless car dan Google Glass.
Untuk membuatnya berhasil, pendekatan terfokus pada inovasi perlu diambil. Perlu ada sistem untuk menilai ide, dan anggaran serta waktu yang dialokasikan untuk karyawan mengembangkannya dan membuktikan "bukti konsep."
3. Faktor penting untuk keberlanjutan jangka panjang
Menurut Deloitte, 88% dari perusahaan Fortune 500 pada tahun 1955 sudah tidak ada lagi pada tahun 2015.
Untuk memahami apa yang perlu dilakukan untuk memastikan bisnis bertahan 5 hingga 10 tahun ke depan, Anda dapat menarik inspirasi dari perusahaan yang sangat inovatif dan mengamati apa yang mereka lakukan.
Perusahaan sering kali harus belajar dari pengalaman buruk tentang pentingnya hal ini. Rasa puas atau tinggal di zona nyaman selamanya bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan bisnis mana pun saat ini.
Blockbuster, adalah contoh tentang apa yang terjadi jika kita tidak memperkirakan tren. Ini bahkan lebih penting saat ini karena teknologi secara eksponensial meningkatkan laju perubahan.
Sudah saatnya perusahaan benar-benar bertanya pada diri sendiri pertanyaan tentang apa yang mereka lakukan untuk mendorong intrapreneurship. Dan yang lebih penting, berapa biaya peluang yang hilang karena tidak mendorongnya?