Bisnis.com, JAKARTA — Kekayaan bersih Jensen Huang, pendiri produsen chip Nvidia Corp, melonjak menjadi US$91,3 miliar atau setara dengan Rp1.467 triliun pada Kamis (23/5/2024), mengangkatnya tiga peringkat di Bloomberg Billionaires Index dan menjadi orang terkaya ke-17 di dunia.
Kuartal besar lainnya dari pembuat chip Nvidia Corp. melambungkan kekayaan Huang, melampaui setiap anggota keluarga Walton, keluarga terkaya di Amerika.
Melansir Bloomberg, hampir seluruh kekayaan Huang berasal dari saham Nvidia, yang naik 9,3 persen setelah perkiraan penjualan bullish yang memperkuat status perusahaan tersebut sebagai penerima manfaat terbesar dari belanja terkait kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Nvidia telah menjadi penerima manfaat utama dari booming kecerdasan buatan dengan apa yang disebut chip akselerator AI, sehingga penjualannya melonjak dan nilai pasarnya di atas US$2,5 triliun.
Huang kini lebih kaya dibandingkan tiga anggota keluarga pendiri Walmart Inc. yang terkaya, termasuk Jim Walton (75) yang memiliki kekayaan bersih sebesar US$86,5 miliar dan ikut mengelola Walton Enterprises.
Walton Enterprises bersama dengan perusahaan induk keluarga lainnya mengendalikan sekitar setengah dari kekayaan bersih Walmart Inc. pengecer terbesar di dunia.
Baca Juga
Kakaknya, Rob Walton (79) memiliki kekayaan bersih US$84,6 miliar dan menjadi pimpinan Walmart selama 23 tahun setelah kematian ayahnya. Adik perempuan mereka Alice Walton (74) juga memiliki kekayaan bersih US$83,8 miliar.
Jika digabungkan, kekayaan keluarga Walton hampir mencapai US$300 miliar, menjadikan mereka klan terkaya kedua di dunia setelah Al Nahyan, keluarga penguasa di Abu Dhabi.
Walmart juga melaporkan pendapatan kuartal pertama yang lebih kuat dari perkiraan awal bulan ini dan meningkatkan perkiraan penjualan dan laba tahunannya, sehingga mendorong nilai pasarnya lebih dari $500 miliar untuk pertama kalinya. Saham Walmart naik 23% tahun ini.
Namun pertumbuhannya tertinggal dari momentum Nvidia. Saham perusahaan pembuat chip ini merupakan yang terbaik ketiga di antara anggota Indeks S&P 500 tahun ini, melonjak 110% karena perusahaan tersebut mampu menghadapi gelombang belanja komputasi AI yang terus-menerus kuat.
Huang dengan jaket kulit hitam khasnya telah menjadi selebriti di era AI. Perusahaannya dimulai sebagai produsen kartu grafis untuk para gamer komputer. Namun dia menyadari bahwa chip Nvidia sangat cocok untuk mengembangkan perangkat lunak AI dan membantu membuka pasar baru, sehingga memberinya keunggulan dibandingkan pesaing.
Kekayaan Huang berasal dari 3,5 persen sahamnya di Nvidia, yang dia dirikan pada 1993 bersama temannya Chris Malachowsky dan Curtis Priem dan telah memimpin sebagai CEO sejak saat itu.
Perusahaan ini menciptakan unit pemrosesan grafis pertama pada 1999 dan go public pada tahun yang sama.
Huang lahir di Taiwan dan menghabiskan masa kecilnya di sana dan di Thailand, di mana kerusuhan mendorong orang tuanya mengirim dia untuk tinggal bersama kerabatnya di negara bagian Washington.
Dia menerima gelar sarjana teknik elektro pada 1984 dari Oregon State University dan gelar master dalam bidang yang sama dari Stanford University pada 1992.