Bisnis.com, JAKARTA — Kekayaan para keluarga superkaya kemungkinan akan makin meroket hingga US$9,5 triliun pada 2030, berdasarkan perkiraan konsultan Deloitte Kanada.
Hal ini seiring dengan pertumbuhan kantor keluarga dan berubah menjadi dana lindung nilai saingan.
Bloomberg melansir, angka tersebut akan menandai lonjakan 73% dari US$5,5 triliun yang saat ini dikuasai oleh para pemilik family office atau kantor keluarga.
Jumlah perusahaan investasi untuk orang kaya juga diperkirakan akan tumbuh sepertiga selama periode waktu yang sama, menjadi 10.720.
Karena kesenjangan kekayaan memusatkan lebih banyak uang di tangan orang-orang yang sangat kaya, dan karena semakin mudahnya membuka kantor keluarga, industri ini mengejar ketertinggalan dari dana lindung nilai dari segi ukuran.
Kantor keluarga besar jadi punya peran penting baru di pasar, termasuk sebagai investor aktivis, menggulingkan manajer perusahaan, dan membawa perubahan. Kelonggaran pada perusahaan-perusahaan ini, dan potensi perilaku investasi mereka bisa memiliki efek berantai yang sangat besar.
Baca Juga
Kantor keluarga yang disurvei dalam laporan Deloitte rata-rata hanya memiliki 15 karyawan, yang mengelola aset senilai US$2 miliar. Hanya sekitar sepertiga yang dijalankan oleh seseorang di luar keluarga.
"Pengelolaan kekayaan sebanyak itu jelas berisiko. Kantor keluarga benar-benar perlu berhati-hati tentang siapa yang mereka bawa ke dalam perusahaan," kata Rebecca Gooch dari Deloitte Private.
Baik mereka berinvestasi dalam dampak, ekuitas swasta, real estat, atau terlibat dalam filantropi, berikut adalah 20 kantor keluarga terbesar di dunia:
1. Walton Enterprises
2. Cascade Investment
3. Bezos Expeditions
4. Mousse Partners
5. Ballmer Group
6. Waycrosee
7. Fedesa
8. The Woodbridge Company
9. Pontegadea Inversiones
10. MSD Capital
11. Athos KG
12. Bayshore Global Management
13. Soros Family Office
14. Emerson Collective
15. The Grosvenor
16. Euclidean Capital
17. Hartono Family Office
18. KIRKBI A/S
19. Crosby Advisors
20. Carl Bennet AB