Bisnis.com, JAKARTA -- Mukesh Ambani adalah orang terkaya di Asia saat ini, dengan kekayaan US$111,8 miliar.
Tapi, siapa sangka seorang pebisnis, Vijaypat Singhania, pernah lebih kaya dari Ambani, namun kini terpaksa kehilangan sebagian besar hartanya.
Hal itu karena dia mengalihkan saham perusahaannya kepada anaknya. Di dunia bisnis dan politik, dinamika keluarga sering kali menjadi pusat perhatian, dimana anak-anak pengusaha atau taipan sering kali mengambil alih kendali sebuah perusahaan yang didirikan oleh orang tua mereka.
Sayangnya, nasib buruk menimpa Vijaypat Singhania, salah satu pengusaha India terkaya saat itu. Mantan ketua dan pendiri Raymond Group itu, tidak mengetahui bahwa tindakan seperti itu akan menjadi kesalahan fatal.
Pasalnya, segera setelah taipan ritel tersebut mengalihkan saham perusahaannya kepada putranya, Gautam Singhania. Mereka berdua berselisih dan menyebabkan kepala kerajaan Raymond itu kehilangan kekayaannya bahkan tempat tinggalnya.
Grup Raymond memiliki kapitalisasi pasar sebesar 14.280 crore rupee India atau sekitar Rp27,5 miliar. Gautam, ketua dan direktur pelaksana Raymond, kini tinggal bertetangga dengan Mukesh Ambani di rumah termahal kedua di India, senilai US$81 juta.
Baca Juga
Melansir The News, Vijaypat menceritakan bagaimana serangkaian perselisihan hukum dan perpecahan rumah tangga mendorongnya menjadi tunawisma.
Pria yang pernah menjadi salah satu orang terkaya di India itu kini hidup sederhana di sebuah properti sewaan.
Sejak usia muda, Vijaypat sempat terlibat dalam sejumlah perselisihan keluarga. Setelah kematian pamannya, sepupunya mencoba menguasai Raymond.
Untuk menghindari perselisihan lebih lanjut, dia memutuskan untuk membagi bisnis di antara kedua putranya. Namun salah satu putranya, Madhupati Singhania memutuskan hubungan dengan keluarga tersebut dan pindah ke Singapura, meninggalkan Gautam satu-satunya pewaris kerajaan bisnis tersebut.
Pada 2015, Vijaypat kemudian menyerahkan tanggung jawab Raymond Group kepada Gautam dan mengundurkan diri sebagai ketuanya. Namun kemudian, pada 2018 dia juga dicopot dari jabatan Ketua Emeritus Raymond.
Keretakan antara ayah dan anak itu bermula dari keputusan penting mengenai kepemilikan Grup Raymond. Keputusan Vijaypat Singhania untuk mengalihkan saham perusahaan ke Gautam memicu serangkaian peristiwa yang menyebabkan kerenggangan mereka.
Dampaknya meningkat hingga Vijaypat Singhania diusir dari kediamannya sendiri, JK House.